Bupati Bekasi Ade Kuswara Kunang Tinjau Dampak Rob dan Infrastruktur di Muaragembong

Bupati Bekasi Ade Kuswara Kunang Tinjau Dampak Rob dan Infrastruktur di Muaragembong
Bupati Bekasi Ade Kuswara Kunang Tinjau Dampak Rob dan Infrastruktur di Muaragembong
0 Komentar

KABUPATEN BEKASI – Bupati Bekasi, Ade Kuswara Kunang, melakukan kunjungan kerja ke Kecamatan Muaragembong untuk meninjau kondisi infrastruktur dan menilai dampak banjir rob yang rutin melanda wilayah pesisir utara tersebut.

‎“Kunjungan saya ke Muaragembong untuk meninjau prasarana, pembangunan, jalan lingkungan, fasilitas kesehatan, fasilitas pendidikan, serta aliran sungai, termasuk Sungai Citarum. Kami ingin memastikan semuanya bersih, berfungsi, dan lestari,” ujar Ade kepada Cikarang Ekspres, Jumat (5/12) malam.

‎Ade menekankan, kunjungan ini juga bertujuan memahami persoalan yang dihadapi warga, terutama terkait rob. Menurutnya, banjir rob merupakan fenomena alam yang rutin terjadi setiap tahun dan memengaruhi beberapa desa di Muaragembong.

Baca Juga:‎Kata-Kata Kiper Muda Persib Bandung Fitrah Maulana Setelah Debut Perdana dan Kalahkan Borneo FC‎6 Fakta Lengkap Persib Bandung Setelah Menang 3-1 atas Pemuncak Klasemen Borneo FC ‎

‎“Rob itu memang alam. Pemasangan tanggul di Priok saja jebol. anggaran APBD kita tidak akan mampu menanganinya sepenuhnya. Itu sebabnya saya datang untuk mendapatkan gambaran secara langsung,” kata Ade.

‎Ade menegaskan pemerintah daerah telah memerintahkan camat untuk memantau situasi secara intensif. Selain itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi juga siap siaga menghadapi potensi bencana akibat rob.

‎“Ada beberapa desa yang terdampak. Saya sudah memerintahkan camat untuk memantau situasi, dan kita BPBD siap siaga menghadapi bencana atau hal-hal yang bersifat urgensi akibat rob,” imbuhnya.

‎Bupati Ade mengakui bahwa keterbatasan anggaran menjadi kendala, pihaknya tetap berkomitmen mencari solusi jangka panjang melalui koordinasi dengan berbagai pihak demi menekan risiko rob dan meningkatkan kualitas infrastruktur di Muaragembong.

‎“Keterbatasan anggaran memang menjadi kendala, tapi kami tetap berkomitmen mencari solusi jangka panjang melalui koordinasi dengan berbagai pihak untuk menekan risiko rob dan meningkatkan kualitas infrastruktur di Muaragembong,” pungkasnya.

‎Sebelumnya, banjir rob dari Laut Jawa kembali menggenangi lima desa sejak Senin (1/12), dengan genangan 30 cm hingga satu meter. Desa Pantai Bahagia tercatat sebagai wilayah terdampak terparah, termasuk ribuan rumah, tambak, dan akses jalan warga.

‎Rob menutup akses jalan, sehingga aktivitas ekonomi terganggu. “Motor kan terendam, jadi nggak bisa jalan. Pengiriman barang terhambat. Kalau harus kirim siang, harga sudah turun,” ujar Ahmad Fadilah (28), warga terdampak.

0 Komentar