KBEONLINE.ID – Siapa yang tidak pernah merasa kesal saat melewati kawasan Fly Over Cikampek? Selain kemacetan yang nyaris menjadi “ciri khas”, kondisi kawasan yang terlihat kumuh dan semrawut sering membuat masyarakat geleng-geleng kepala. Namun kini, angin segar datang dari Pemkab Karawang.
Dikutip dari instagram, Bupati Karawang, H. Aep Syaepuloh, memastikan bahwa penataan besar-besaran kawasan Cikampek akan segera dimulai awal tahun 2026. Hal ini ia sampaikan setelah memimpin rapat khusus bersama para Kepala OPD pada 4 Desember lalu.
“Bismillah, Cikampek Akan Kami Rapihkan” – Bupati Aep
Baca Juga:Bojan Hodak Percaya Diri Persib Bandung Juara Grup ACL TWO, Andrew Jung dan Teja Paku Alam Sudah Siap TampilPemain Brazil di Persib Bandung Kompak Anggap Beckham Putra Pemain Terbaik!
Dalam rapat tersebut, Aep menegaskan bahwa pembenahan Fly Over Cikampek bukan lagi wacana, melainkan program prioritas yang akan segera dieksekusi.
“Bismillah, siap-siap Cikampek akan segera kami rapihkan,” tegas Aep.
1. Terminal Cikampek Diaktifkan Lagi – Tidak Ada Lagi Angkot Mangkal di Bawah Fly Over
Salah satu keputusan penting adalah mengaktifkan kembali Terminal Cikampek untuk angkot dan Elf.
Tujuannya jelas:
Menghilangkan kebiasaan mangkal di bawah flyover
Mengurai kemacetan yang selama ini menjadi masalah utama
Menertibkan lalu lintas yang sering semrawut
Langkah ini diprediksi akan berdampak signifikan, mengingat titik tersebut adalah salah satu simpul kemacetan terburuk di wilayah timur Karawang.
2. Bangunan Liar Dibongkar – Menjadi Area Pedestrian
Tidak hanya soal transportasi. Pemerintah juga menargetkan pembongkaran bangunan liar yang merusak estetika kota.
Area tersebut nantinya akan diubah menjadi jalur pedestrian yang lebih aman, rapi, dan nyaman bagi pejalan kaki.
3. PKL Direlokasi ke Tempat yang Lebih Layak
Baca Juga:Tor Monitor….. Stok Solar di SPBU Rest Area KM 57 Tol Japek Kosong, Sopir Truk dan Bus Hanya Bisa ParkirPenuhin Permintaan Bojan Hodak 27 Ribu Tiket Ludes, Bobotoh Siap Penuhi GBLA dan Dukung Persib Bandung
Para Pedagang Kaki Lima (PKL) tidak dibiarkan kehilangan mata pencaharian. Pemkab Karawang menyiapkan lokasi relokasi yang lebih representatif, sehingga aktivitas ekonomi tetap berjalan tetapi dengan tata kelola yang lebih tertib.