KBEONLINE.ID – Super Bank Indonesia Tbk (SUPA), atau dikenal sebagai “Superbank”, resmi menetapkan harga penawaran umum perdana (IPO) sebesar Rp 635 per lembar saham.
Penawaran dimulai pada 10–15 Desember 2025, dan harga final Rp 635 berada di tengah rentang awal bookbuilding yang berkisar antara Rp 525–695 per saham.
Superbank melepas sebanyak 4,406,612,300 lembar saham, setara 13% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO. Dengan harga tersebut, total dana yang diperkirakan terkumpul sekitar Rp 2,79 triliun.
Baca Juga:Ramalan Libra Hari Ini: Peluang Baru di Karier, Harmoni di Cinta & Hati TenangOne UI 8.5 Beta Resmi Dirilis: Simak 5 Fitur Andalan yang Wajib Kamu Coba
Penetapan harga IPO menghasilkan valuasi yang menunjukkan PER dan PBV tertentu untuk SUPA, berdasarkan data terakhir, valuasi ini mencerminkan PER dan PBV yang dinilai kompetitif dalam sektor perbankan digital.
Menurut analis, valuasi rendah menjadikan SUPA menarik bagi investor yang ingin masuk di fase awal, dengan potensi pertumbuhan jangka menengah jika ekspansi berjalan sesuai rencana.
Dana dari IPO direncanakan sebagian besar (sekitar 70%) akan dialokasikan untuk modal kerja, terutama untuk mendukung penyaluran kredit. Sisanya (sekitar 30%) akan digunakan untuk belanja modal, seperti pengembangan produk, teknologi, dan infrastruktur digital Sup erbank.
Langkah ini menunjukkan kesiapan SUPA untuk memperkuat layanan perbankan digital dan memperluas jangkauan kredit, sekaligus meningkatkan ekosistem layanan keuangan di bawah bendera bank digital.
Kenapa Investor Perlu Tahu Ini
- Harga IPO Rp 635 memberi acuan masuk bagi investor yang tertarik bank digital dengan valuasi kompetitif
- Dengan dana besar dari IPO, SUPA punya modal untuk ekspansi dan pengembangan layanan, potensi pertumbuhan jangka panjang jelas
- Bagi kamu yang mempertimbangkan investasi jangka panjang, IPO bisa menjadi peluang masuk di fase awal, sebelum saham mungkin naik jika performa sesuai ekspektasi.
