Meski bantuan peralatan dari Kementerian Kesehatan telah tersedia, pembangunan fisik rumah sakit belum terealisasi pasca pergantian kepemimpinan provinsi, sehingga pelayanan kesehatan belum optimal.
Terkait perencanaan tahun 2026, Sri Rahayu menyebutkan bahwa anggaran Provinsi Jawa Barat diproyeksikan mencapai sekitar Rp30 triliun, dengan fokus pembangunan infrastruktur seperti jalan, jembatan, dan pelebaran interchange di wilayah Karawang.
Ia menegaskan, saat ini Pemprov Jabar lebih serius menangani jalan-jalan provinsi yang sebelumnya kurang mendapat perhatian, termasuk peningkatan penerangan jalan guna menekan angka kriminalitas.
Baca Juga:Sepanjang Tahun 2025 Kanal Tangkar Karawang Terima 6.360 Aduan WargaRatusan Warga Sukadami Dapat Bantuan Sembako dari Swasta Hingga Pemerintah Pusat
Di bidang pendidikan, Pemerintah Provinsi Jawa Barat juga tengah menggencarkan pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB) serta perbaikan sekolah, khususnya SMA dan SMK, dengan syarat ketersediaan lahan yang diserahkan oleh pemerintah kabupaten.
Sri Rahayu menambahkan, aspirasi pembangunan sekolah menengah di wilayah Purwasari telah disampaikan oleh para kepala desa bersama Kantor Cabang Dinas (KCD), mengingat lahan telah tersedia dan tinggal menunggu perubahan peruntukan dari ruang terbuka hijau.
Ia berharap, sinkronisasi program pusat dan daerah sebagaimana amanat Asta Cita dapat terus diperkuat, sehingga pembangunan infrastruktur, pendidikan, dan pelayanan publik di Jawa Barat, khususnya Karawang, berjalan lebih merata dan berkelanjutan.(Aufa)
