KBEONLINE.ID – Turubuk bukan sekadar sayuran biasa. Kuliner khas Karawang ini menawarkan pengalaman makan yang unik, baik dari bentuk, tekstur, hingga sensasi saat dikunyah. Turubuk berasal dari pucuk atau bunga tunas tanaman mirip tebu (Saccharum edule) yang tumbuh subur di kawasan Loji, Karawang Selatan.
Secara visual, Turubuk menyerupai jagung muda atau batang lilin berwarna hijau pucat. Saat masih utuh, batangnya terasa padat namun ringan. Begitu dipotong, bagian dalamnya langsung memperlihatkan struktur yang tidak biasa: lapisan-lapisan halus berwarna putih krem, mirip adonan tepung atau kumpulan telur ikan yang saling menempel rapat, dengan sedikit kelembapan alami.
Saat dimasak, karakter Turubuk benar-benar keluar. Teksturnya berubah menjadi sangat lembut, empuk, namun tidak hancur. Ketika dikunyah, Turubuk memberi sensasi kenyal halus di awal, lalu perlahan melebur di mulut. Tidak berserat seperti tebu atau sayuran keras lainnya, justru terasa ringan dan bersih di lidah.
Baca Juga:Nilai Sudah Ada, Bupati Ade Kunang Segera Tetapkan 8 Kepala DinasMalut United Hentikan Rekor Persib Bandung, Maung Bandung Gagal Lengserkan Persija di Klasemen
Dari sisi rasa, Turubuk memiliki cita rasa netral dengan sentuhan manis alami yang sangat tipis. Inilah yang membuatnya mudah menyerap bumbu. Saat dimasak santan, Turubuk terasa creamy dan gurih tanpa menutupi rasa dasarnya. Jika ditumis atau dipepes, bumbu rempah masuk sampai ke bagian dalam, menghasilkan rasa yang merata di setiap gigitan.
Aromanya pun khas. Saat masih mentah, Turubuk mengeluarkan aroma segar mirip batang jagung muda. Ketika dimasak, aromanya berubah menjadi lebih lembut dan hangat, berpadu sempurna dengan bawang, santan, atau daun pisang pada pepesan.
Tak hanya cocok untuk masakan basah, Turubuk juga bisa diolah menjadi camilan. Saat digoreng menjadi keripik atau pangsit, teksturnya berubah drastis menjadi renyah di luar namun tetap ringan, tanpa rasa pahit atau langu. Ini membuktikan bahwa Turubuk punya karakter fleksibel, bisa tampil tradisional maupun modern.
Dengan tekstur unik, rasa bersih, dan kemampuan menyerap bumbu secara maksimal, Turubuk bukan hanya makanan lokal, tapi bahan kuliner premium yang masih tersembunyi. Sederhana, khas, dan sulit ditiru daerah lain.