KBEONLINE.ID – Belakangan ini beredar informasi yang menyebutkan bahwa sejumlah kebiasaan sehari-hari seperti mandi setelah makan, tidur setelah makan, hingga minum kopi atau teh dapat memicu awal gejala stroke. Klaim tersebut kerap membuat masyarakat khawatir. Namun, perlu dipahami bahwa stroke tidak terjadi secara tiba-tiba hanya karena satu kebiasaan, melainkan akibat akumulasi faktor risiko dalam jangka panjang. Hindari kebiasaan merokok setelah selesai makan.
Beberapa kebiasaan memang patut diwaspadai bila dilakukan terus-menerus. Tidur langsung setelah makan, misalnya, dapat memicu gangguan pencernaan, meningkatkan risiko obesitas, serta berdampak pada metabolisme tubuh. Dalam jangka panjang, kondisi ini berkontribusi pada meningkatnya risiko penyakit jantung dan stroke.
Olahraga berat setelah makan juga sebaiknya dihindari. Tubuh memerlukan waktu untuk mencerna makanan, sehingga aktivitas fisik intens terlalu cepat dapat menyebabkan pusing, nyeri dada, atau gangguan pencernaan. Idealnya, olahraga dilakukan satu hingga dua jam setelah makan besar.
Baca Juga:Rekomendasi Tempat Liburan 2 Hari 1 Malam di Garut: Rangkaian Tempat yang Bikin Betah dan KetagihanHadapi Nataru 2025/2026, Polres Karawang Perkuat Sinergi Lintas Sektoral
Merokok setelah makan menjadi kebiasaan yang paling berbahaya. Nikotin akan lebih cepat terserap ke dalam tubuh, merusak pembuluh darah, dan meningkatkan tekanan darah. Merokok merupakan salah satu faktor risiko utama terjadinya stroke.
Selain itu, stres berkepanjangan sering kali luput dari perhatian. Stres kronis dapat memicu peningkatan tekanan darah, kadar gula, serta peradangan pada pembuluh darah, yang semuanya berperan besar dalam risiko stroke.
Sementara itu, beberapa kebiasaan lain yang sering dianggap berbahaya sebenarnya tidak secara langsung menyebabkan stroke. Mandi setelah makan, minum teh atau kopi dalam jumlah wajar, makan buah setelah makan, maupun berenang setelah makan relatif aman dilakukan, selama tidak berlebihan dan tubuh dalam kondisi sehat.
Pada akhirnya, stroke bukan disebabkan oleh satu kebiasaan tunggal, melainkan oleh gaya hidup tidak sehat yang dijalani dalam waktu lama. Menjaga pola makan seimbang, berhenti merokok, mengelola stres, rutin berolahraga, serta mengontrol tekanan darah dan gula darah merupakan langkah paling efektif untuk menurunkan risiko stroke.
