KBEONLINE.ID – Selama ini, serangan Israel ke Palestina kerap dipahami sebatas konflik agama atau perebutan wilayah. Namun sebuah video analisis mendalam yang dirujuk dari kanal YouTube Kok Bisa membuka tabir yang jauh lebih kelam: Palestina, khususnya Gaza, diperlakukan layaknya laboratorium hidup untuk menguji teknologi perang modern.
Ini bukan sekadar perang. Ini adalah industri.
Palestina sebagai Tempat Eksperimen Militer
Gaza digambarkan bukan hanya sebagai wilayah yang dikepung, tetapi sebagai ruang uji coba senjata dan teknologi pengawasan paling mutakhir milik Israel. Setiap serangan, setiap ledakan, setiap bangunan yang runtuh, bukan hanya aksi militer, melainkan juga data eksperimen.
Perusahaan pertahanan Israel secara terbuka memasarkan produk mereka—mulai dari drone pembunuh hingga sistem pengawasan canggih—dengan label “battle-proven”. Artinya, teknologi itu telah diuji langsung di medan perang, dengan rekaman nyata serangan ke wilayah Palestina. Tubuh warga sipil dan puing-puing rumah berubah menjadi portofolio bisnis yang dipamerkan di pameran senjata internasional.
Perang sebagai Bisnis dan Alat Politik
Baca Juga:Rokok Tak Pernah Bohong: Menebak Gaji dari Asap yang Mereka IsapPersib Bandung Gusur Persija, Ramon Tanque Borong Dua Gol ke Gawang Bhayangkara
Penjualan senjata dan teknologi pengawasan ini bukan hanya soal keuntungan finansial. Lebih dari itu, ia menjadi alat membangun pengaruh politik global. Negara-negara yang membeli teknologi Israel secara tidak langsung terikat kepentingan.
Ketika sebuah negara bergantung pada drone, sistem pengawasan, atau perangkat intelijen buatan Israel, posisi mereka di forum internasional seperti PBB cenderung lunak, atau setidaknya memilih diam. Inilah yang disebut sebagai “membeli kawan” lewat teknologi.
Kasus perangkat lunak mata-mata seperti Pegasus menjadi contoh nyata. Teknologi pengawasan dijadikan alat tukar: dukungan diplomatik dibayar dengan akses intelijen.
Gaza: Penjara Terbuka Berteknologi Tinggi
Gaza digambarkan seperti laboratorium raksasa yang dikelilingi tembok, dilengkapi sensor gerak, kamera pengintai, dan sistem pemantauan canggih. Warga Palestina hidup di bawah pengawasan konstan.
