Yang sering lupa disadari, harga sebungkus rokok setara dengan setengah kilo daging ayam. Uang yang dibakar dalam sehari sebenarnya cukup untuk memberi asupan protein bergizi bagi keluarga. Ayam, telur, tahu, dan tempe jauh lebih bermanfaat daripada asap yang habis dalam hitungan menit.
Solusinya bukan harus langsung berhenti total, tapi mengubah skala prioritas. Makan keluarga harus nomor satu, rokok belakangan. Kurangi pelan-pelan, atur batas harian, dan sisihkan uang rokok untuk belanja dapur. Sedikit demi sedikit, tubuh lebih sehat, keluarga lebih kuat, dan dompet pun bernapas.
Karena pada akhirnya, lelaki sejati bukan yang asapnya paling mahal, tapi yang pulang membawa makanan bergizi untuk keluarganya. Rokok habis dalam lima menit, tapi kesehatan keluarga menentukan masa depan.
