Di Cikampek, Pupuk Indonesia Bangun Pabrik NPK Netrat Pertama di Tanah Air, Dukung Swasembada Pangan

Pabrik npk
Acara groundbreaking pabrik NPK netrat di Cikampek.
0 Komentar

KBEonline.id — PT Pupuk Indonesia (Persero) mencetak sejarah baru dengan memulai pembangunan pabrik pupuk NPK Nitrat pertama di Indonesia. Pembangunan tersebut ditandai dengan kegiatan peletakan batu pertama (groundbreaking) di kawasan industri PT Pupuk Kujang Cikampek, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Selasa (23/12/2025).

Pabrik ini dibangun melalui sinergi dua anak usaha Pupuk Indonesia, yakni PT Pupuk Kujang Cikampek dan PT Rekayasa Industri (Rekind). Kehadiran pabrik NPK Nitrat berbasis amonium nitrat ini menjadi langkah strategis dalam memperkuat kemandirian pasokan pupuk nasional yang modern, efisien, dan bernilai tambah tinggi.

Direktur Utama Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi, menyatakan bahwa pembangunan pabrik NPK Nitrat merupakan bagian dari upaya hilirisasi industri pupuk nasional. Proyek ini sejalan dengan Asta Cita Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dalam mewujudkan swasembada pangan.

Baca Juga:Perjalanan Chocochips Tumbuh dari Mimpi Sederhana Lita Gunawan untuk Memiliki Brand Fesyen SendiriTerharu, Ratusan Ibu Hamil Ikuti Pelantikan 6.483 PPPK Paruh Waktu di Karawang

Menurut Rahmad, groundbreaking pabrik NPK Nitrat menjadi tonggak penting dalam sejarah industri pupuk nasional sekaligus sektor pertanian Indonesia. Ia menilai pembangunan ini sebagai ikhtiar berkelanjutan untuk memperkuat fondasi ketahanan pangan nasional.

“Pembangunan pabrik NPK Nitrat ini kami persembahkan sebagai penutup akhir tahun bagi petani dan sebagai langkah nyata menuju swasembada pangan nasional,” ujar Rahmad.

Pabrik yang dibangun di atas lahan seluas lima hektare tersebut ditargetkan mulai beroperasi penuh pada kuartal III tahun 2027, tepatnya pada 12 Agustus 2027. Saat beroperasi, pabrik ini memiliki kapasitas produksi hingga 100.000 metrik ton per tahun.

Dengan kapasitas tersebut, pabrik NPK Nitrat diproyeksikan mampu memenuhi sekitar 25 persen kebutuhan pupuk NPK Nitrat nasional yang selama ini masih bergantung pada impor. Kehadirannya diharapkan dapat menghemat devisa negara sebesar Rp700 miliar hingga Rp1 triliun per tahun.

Selain mengurangi ketergantungan impor, pembangunan pabrik ini juga memperkuat rantai pasok internal Pupuk Indonesia Group. Bahan baku amonium nitrat akan dipasok dari PT Multi Nitrotama Kimia, anak usaha Pupuk Kujang, sehingga menciptakan integrasi industri yang lebih efisien.

Melalui integrasi tersebut, pabrik NPK Nitrat berpotensi menyerap hingga 25.000 ton amonium nitrat per tahun. Langkah ini diyakini mampu meningkatkan efisiensi produksi serta memperkuat daya saing industri pupuk nasional di tengah dinamika global.

0 Komentar