Rahmad menambahkan, pembangunan pabrik NPK Nitrat merupakan satu dari tujuh proyek pabrik pupuk yang akan dibangun Pupuk Indonesia sebagai bentuk komitmen terhadap pemerintah, seiring diterbitkannya Peraturan Presiden Nomor 113 Tahun 2025 tentang skema pembiayaan subsidi pupuk.
Sementara itu, Direktur Utama Pupuk Kujang, Budi Santoso Syarif, menilai kehadiran pabrik NPK Nitrat sejalan dengan upaya pemerintah dalam meningkatkan produktivitas pertanian dan mendorong praktik pertanian berkelanjutan. Formula NPK berbasis nitrat dinilai lebih efisien dan ramah lingkungan.
Menurut Budi, pupuk berbasis nitrogen nitrat memiliki keunggulan dalam penyerapan nutrisi oleh tanaman, khususnya pada fase pembentukan buah dan bunga. Hal ini membantu meningkatkan hasil panen sekaligus ketahanan tanaman terhadap cuaca ekstrem dan serangan hama.
Baca Juga:Perjalanan Chocochips Tumbuh dari Mimpi Sederhana Lita Gunawan untuk Memiliki Brand Fesyen SendiriTerharu, Ratusan Ibu Hamil Ikuti Pelantikan 6.483 PPPK Paruh Waktu di Karawang
Berdasarkan hasil uji coba yang dilakukan Pupuk Kujang sejak awal 2024, penggunaan pupuk NPK Nitrat terbukti mampu meningkatkan produktivitas pertanian hortikultura hingga 11,5 persen. Karakteristik nitrogen nitrat yang stabil juga mendukung praktik pertanian berkelanjutan.
Pembangunan pabrik ini juga memberikan dampak ekonomi, baik di tingkat nasional maupun daerah. Selama masa konstruksi, proyek ini menyerap sekitar 130 tenaga kerja dan 125 tenaga kerja saat fase operasional, serta mendorong penggunaan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sebesar 25 persen atau senilai Rp140 miliar.
Wakil Menteri Pertanian RI sekaligus Komisaris Utama Pupuk Indonesia, Sudaryono, menyatakan bahwa pembangunan pabrik NPK Nitrat merupakan bukti keseriusan Pupuk Indonesia dalam mendukung visi swasembada pangan Presiden Prabowo Subianto. Ia menegaskan bahwa proyek ini telah direncanakan secara matang melalui kajian kelayakan dan analisis pasar sejak dua tahun lalu.(Aufa)