Kepala Disarpus Bekasi: Pentingnya Redefinisi Perpustakaan dan Pustakawan di Era Digital

Dinas Arsip dan Perpustakaan (Disarpus) Kabupaten Bekasi
ILUSTRASI : Kepala Dinas Arsip dan Perpustakaan (Disarpus) Kabupaten Bekasi : Pentingnya Redefinisi Perpustakaan dan Pustakawan di Era Digital.
0 Komentar

KBEonline.id. BEKASI – Dinas Arsip dan Perpustakaan (Disarpus) Kabupaten Bekasi tengah berupaya mengubah wajah perpustakaan daerah agar lebih ramah dan menarik bagi masyarakat. Perpustakaan yang selama ini identik dengan suasana sunyi dan kaku diarahkan menjadi ruang publik yang nyaman dan inklusif.

Kepala Dinas Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Bekasi, Jaoharul Alam, menegaskan perlunya redefinisi fungsi perpustakaan agar tidak lagi dipersepsikan sebagai tempat yang sunyi dan kaku, melainkan menjadi ruang publik yang menarik dan ramah masyarakat.

“Arahannya kita melakukan redefinisi terhadap perpustakaan. Selama ini kan identik dengan tempat yang sunyi. Ke depan, perpustakaan harus lebih menarik,” kata Jaoharul Alam, Selasa (23/12).

Baca Juga:Sinopsis dan Tempat Nonton Drachin Terbaru Shine on Me Full Episode 1-36 Sub Indo7 Tempat Nyarap Terbaik saat Malam di Bandarlampung

Untuk mewujudkan hal tersebut, Dinas Arsip dan Perpustakaan akan melakukan perbaikan sarana dan operasional, sekaligus menggiatkan berbagai program yang bertujuan meningkatkan minat baca masyarakat.

“Saat ini yang bisa kita lakukan adalah upaya-upaya peningkatan minat baca. Salah satunya dengan menggiatkan program-program yang memancing masyarakat untuk datang ke perpustakaan,” ujarnya.

Salah satu langkah konkret yang telah dilakukan adalah memperbanyak duta baca dari kalangan anak muda Kabupaten Bekasi yang memiliki talenta. Para duta baca ini diharapkan dapat menjadi agen perubahan untuk mengajak masyarakat, khususnya generasi muda, agar gemar membaca.

“Kemarin kita sudah mengembangkan anak-anak Bekasi yang punya talenta untuk menjadi duta baca. Kita pilih dan kita dorong supaya mereka bisa mengajak masyarakat meningkatkan minat baca,” jelasnya.

Terkait tingkat minat baca yang masih berada pada kategori lemah, Jaoharul menjelaskan bahwa penilaian tersebut didasarkan pada survei yang dilakukan oleh Perpustakaan Nasional (Perpusnas). Sampel survei ditentukan langsung oleh Perpusnas dengan mendatangi sejumlah perpustakaan daerah.

“Kalau sampelnya berapa, itu ditentukan oleh Perpusnas. Kita tidak mengetahui secara detail jumlah total sampelnya,” kata dia.

Saat ini, Pemerintah Kabupaten Bekasi memiliki tiga perpustakaan daerah, yakni perpustakaan utama, perpustakaan di Cifest Cikarang Pusat dan perpustakaan di Cikarang Utara, serta satu lagi di Gedung Juang Tambun Selatan. Selain itu, banyak sekolah yang memiliki perpustakaan dan menjadi bagian dari tanggung jawab pembinaan pemerintah daerah.

0 Komentar