Transformasi Terakhir Eren Yeager, Simbol Kebebasan atau Kutukan?

Transformasi Terakhir Eren Yeager, Simbol Kebebasan atau Kutukan?
Transformasi Terakhir Eren Yeager, Simbol Kebebasan atau Kutukan?
0 Komentar

KBEOnline.id – Attack on Titan itu ya, bukan cuma soal manusia lawan monster gede doang. Di balik semua darah dan daging beterbangan, ceritanya tuh dalem banget—ngulik moral, politik, dendam turun-temurun, sampai makna kebebasan. Dan pusat semestanya jelas: Eren Yeager.

Eren tuh, dari bocah pemarah—ngamuk mulu, bawaannya pengen nendang tembok—sampai jadi figur paling kontroversial di ending anime, perubahannya bikin kepala pusing. Ending-nya, aduh, bikin fandom debat nggak selesai-selesai. Pertanyaannya: kebebasan itu harganya segede apa sih, dan siapa yang harus nanggung?

Makna Simbolis Transformasi Eren di Akhir Attack on Titan

Dari awal, Eren itu obsesif banget sama yang namanya kebebasan. Trauma kehilangan emak plus hidup kek burung di sangkar bikin dia ngeliat dunia itu penjara super gede. Titan? Buat dia, simbol penindasan—bikin mereka punah = jalur tol menuju kebebasan. Waktu itu, kebebasan di kepalanya ya sesimpel nggak takut mati, nggak ada ancaman fisik.

Baca Juga:Walau Cartridge Mini, Game-Key Card Switch 2 Disebut Tetap LanjutKoei Tecmo Akhiri Season Pass Atelier Resleriana Lewat Dua DLC

Cuma, makin lama makin runyam. Begitu Eren tahu dunia di luar tembok, dia sadar, wah, ternyata dunia ini nggak sesederhana keluar dari kandang. Ancaman buat Eldia itu nggak bakal kelar selama dunia luar masih eksis. Dari sini, Eren mulai berubah—nggak cuma jadi Titan raksasa, tapi secara pikiran juga makin ekstrim.

Keputusan Eren ngegas Rumbling jadi momen paling gila di Attack on Titan. Ini tuh versi kebebasan baru menurut dia: hapus semua ancaman, baru deh Eldia bisa hidup tenang. Dalam pikirannya, kebebasan hakiki itu ya kalau nggak ada satu pun yang bisa ngancem lo. Masalahnya, jalan ke situ ya lewat pembantaian massal, jutaan nyawa melayang.

Nah, di sinilah Attack on Titan nunjukin ironi kebebasan. Eren ngejar kebebasan total, tapi caranya malah jadi penindas baru. Eldia emang aman, tapi biayanya—ya ampun—ngelibas dunia lain habis-habisan. Kebebasan macam apa sih yang berdiri di atas lautan mayat?

Secara filosofi, Eren itu sisi gelap kebebasan. Eksistensialisme bilang, kebebasan tuh bawa tanggung jawab moral juga. Eren ngerti kok, tindakannya dosa gede, tapi dia tetap maju, rela jadi penjahat dunia. Sambil jalan, dia juga nuduhin: kalau lo kejar kebebasan tanpa mikirin orang lain, lo bisa-bisa jadi monster baru.

0 Komentar