KBEONLINE.ID – Ketidakpastian kompetisi Liga India mulai memunculkan dampak serius. Sejumlah media di India melaporkan bahwa City Football Group (CFG) dikabarkan tengah mempertimbangkan untuk menghentikan investasinya di Mumbai City FC, klub yang selama ini menjadi bagian dari jaringan global mereka.
Langkah ini disebut-sebut berkaitan dengan belum adanya kepastian kapan Liga India akan digelar. Jadwal yang terus molor, format kompetisi yang berubah-ubah, hingga ketidakjelasan kalender musim dinilai tidak sejalan dengan standar profesional yang diterapkan City Football Group dalam mengelola klub-klubnya di berbagai negara.
Bagi CFG, kepastian liga bukan sekadar soal pertandingan, tetapi juga menyangkut nilai komersial, kontrak pemain, sponsor, serta jalur pengembangan talenta. Ketika kompetisi tidak berjalan jelas, risiko investasi pun meningkat.
Baca Juga:Fokus Berkarier di Eropa Ole Romeny Tolak Tawaran Persib BandungPelanggaran Berat, 5 Anggota Polres Karawang Diberhentikan Tidak Hormat
Situasi tersebut memicu spekulasi baru: jika City Football Group benar-benar mundur dari Mumbai City FC, ke mana arah investasi berikutnya?
Di kawasan Asia, beberapa liga mulai dilirik karena menawarkan stabilitas dan potensi pasar yang besar. Jepang dan Korea Selatan dikenal memiliki liga yang mapan dan profesional, namun biaya masuk yang tinggi serta struktur kepemilikan yang ketat menjadi tantangan tersendiri.
Asia Tenggara kemudian muncul sebagai opsi menarik. Di kawasan ini, Indonesia kerap disebut sebagai pasar besar yang belum tergarap maksimal, dengan basis suporter masif dan eksposur media yang tinggi. Nama Persib Bandung pun ikut terseret dalam spekulasi.
Sebagai salah satu klub dengan fanbase terbesar di Asia Tenggara, Persib dinilai memiliki daya tarik kuat dari sisi pasar dan brand. Namun hingga saat ini, belum ada pernyataan resmi ataupun indikasi konkret bahwa City Football Group akan mengalihkan investasinya ke klub Indonesia, termasuk Persib Bandung.
Yang jelas, jika CFG benar-benar meninggalkan Liga India, langkah tersebut menegaskan satu hal: kepastian dan profesionalisme liga menjadi faktor utama dalam peta investasi sepak bola modern. Ke mana CFG akan berlabuh selanjutnya, masih menjadi tanda tanya besar yang menarik untuk ditunggu perkembangannya.
