Berbeda dengan Wiliam, Meski Masih Nihil Gol, Bojan Hodak Tetap Bela Peran Berguinho

Meski Masih Nihil Gol, Bojan Hodak Tetap Bela Peran Berguinho
Meski Masih Nihil Gol, Bojan Hodak Tetap Bela Peran Berguinho
0 Komentar

KBEONLINE.ID – Gelandang sayap Persib Bandung, Rosembergne da Silva atau Berguinho, hingga kini belum mencetak gol di Super League 2025/2026. Dari total 10 pertandingan yang telah dijalaninya, pemain asal Brasil tersebut masih mencatatkan statistik nol gol.

‎Meski demikian, kontribusi Berguinho untuk Maung Bandung tak bisa dipandang sebelah mata. Ia sudah menyumbangkan tiga assist dan terlibat langsung dalam sejumlah momen penting yang menguntungkan tim.

‎Pelatih Persib, Bojan Hodak, menegaskan bahwa keputusan terus menurunkan Berguinho sebagai starter bukan tanpa alasan. Menurutnya, peran sang pemain di lapangan sangat krusial, meskipun belum tercermin lewat gol.

Baca Juga:Sering Macet, Pemkab Bekasi Percepat Pelebaran Jalan Pilar-Sukatani di Tahun 2026Ganti Foundation Tebalmu dengan Cushion B ERL – Kulit Glowing Seharian Tanpa Berat, Awet 12 Jam!

‎“Lihat saja aksinya yang membuat tim mendapatkan penalti. Dalam beberapa laga terakhir, dia bermain dengan sangat bagus. Itulah alasan kenapa dia selalu menjadi starter,” ujar Hodak.

‎Pelatih asal Kroasia itu juga menyebutkan bahwa Persib memiliki banyak opsi di sektor sayap kiri. Selain Berguinho, ada Saddil Ramdani yang dinilainya tampil sama baiknya di posisi tersebut.

‎“Bagi saya, hal positifnya adalah Berguinho dan Saddil sama-sama bermain bagus di sayap kiri. Di sisi lain, kami juga punya Beckham dan Uiliam Barros,” jelas Hodak.

‎Khusus untuk Uiliam Barros, Hodak menyoroti kemampuan bertahannya yang dinilai sangat membantu tim, terutama dalam meredam pergerakan bek kiri lawan.

‎“Barros bermain sangat bagus saat bertahan karena bisa menghentikan bek kiri mereka. Itu hal yang bagus untuk tim,” tambahnya.

‎Lebih lanjut, Hodak mengungkapkan bahwa faktor strategi juga menjadi pertimbangan utama dalam menentukan susunan pemain. Pada laga tertentu, terutama menghadapi tim dengan postur tinggi dan kekuatan dalam situasi bola mati, ia memilih menurunkan pemain yang unggul secara fisik.

‎“Satu-satunya hal, pada pertandingan ini kami memainkan Berguinho dan Barros karena lawan memiliki pemain-pemain tinggi dan sangat berbahaya dalam situasi set piece,” paparnya.

0 Komentar