KBEOnline.id – Sutradara Neon Genesis Evangelion, Hideaki Anno, duduk bareng Takashi Yamazaki, sutradara Godzilla Minus One, dan ngobrol panjang lebar dengan Forbes Japan. Mereka ngebahas banyak hal—dunia film, industri kreatif Jepang, sampai gimana budaya konsumsi sekarang berubah di seluruh dunia. Tapi yang paling menarik? Mereka sama-sama tegas: cerita Jepang nggak harus ngikutin selera penonton luar negeri.
Saat ditanya soal tren global dan ekspansi internasional, apalagi sekarang karya Jepang gampang banget diakses lewat streaming, Anno langsung bilang fokus utamanya tetap bikin sesuatu yang menurut dia menarik dan bermakna buat penonton Jepang. Kalau nanti orang luar suka juga? Itu bonus. Bukan tujuan utama.
Yamazaki pun nggak kalah blak-blakan. Dia percaya, karya Jepang justru paling kuat kalau kreatornya nggak mikirin pasar global sama sekali, malah total mengekspresikan perspektif lokal. Katanya, pendekatan kayak gini bikin identitas karya Jepang makin terasa. Industri Hollywood, menurut dia, memang lebih cocok bikin film yang didesain supaya bisa diterima di mana-mana, jadi biarkan kreator Jepang tetap dengan gaya mereka sendiri.
Baca Juga:Gals Can’t Be Kind To Otaku!? Tayang April 2026Arc Yotsuba Resmi Dimulai! Teaser & Visual Dirilis, Tayang 8 Mei
Anno juga bilang, film memang punya keunggulan visual dan musik yang gampang dinikmati siapa saja, tapi percakapan dan emosi karakter tetap sangat dipengaruhi cara pikir orang Jepang. Jadi, dia merasa nggak mungkin cerita dibuat supaya sepenuhnya ramah untuk semua budaya. Penonton luar yang penasaran, ya, harus siap menyesuaikan diri sama konteks Jepang.
Obrolan juga sampai ke soal distribusi global dan dominasi streaming. Anno melihat, kalau semua bergantung ke platform streaming, ada sisi lemahnya juga. Film yang cuma jadi katalog digital susah banget berkembang jadi fenomena sosial besar. Tanpa momen bareng-bareng kayak nonton di bioskop atau event khusus, pengalaman menonton jadi individual, kehilangan rasa sebagai peristiwa budaya.
Pandangan ini mirip sama yang pernah diungkap Taro Maki, produser anime senior di balik Millennium Actress, Serial Experiments Lain, dan PLUTO. Menjelang ANIAFF, Maki bilang banyak kreator merasa karya mereka tenggelam di lautan konten streaming. ANIAFF sendiri pengen mengembalikan posisi film animasi sebagai karya seni yang pantas dapat perayaan khusus.
