Jaadugar: A Witch in Mongolia Tampilkan Trailer Perdana, Siap Tayang Juli 2026

Jaadugar: A Witch in Mongolia Tampilkan Trailer Perdana, Siap Tayang Juli 2026
Jaadugar: A Witch in Mongolia Tampilkan Trailer Perdana, Siap Tayang Juli 2026
0 Komentar

KBEOnline.id – Akhirnya, anime TV Jaadugar: A Witch in Mongolia resmi unjuk gigi lewat trailer perdana dan visual pertamanya. Satu kata: mencuri perhatian. Bukan cuma itu, tim produksi juga memastikan bahwa anime sejarah-fantasi ini bakal tayang Juli 2026. Catat tanggalnya, soalnya Jaadugar langsung masuk daftar wajib tonton di kalender anime tahun depan.

Science SARU jadi studio di balik proyek ini. Nama mereka udah nggak asing buat penggemar visual artistik dan kisah emosional—mereka selalu punya ciri khas. Staf inti yang diumumkan juga nggak main-main. Kursi sutradara utama diisi Naoko Yamada, yang udah melahirkan karya-karya kelas berat kayak The Heike Story, A Silent Voice, dan K-ON! Dia nggak sendirian; Abel Gongora, yang pernah terlibat di Scott Pilgrim Takes Off dan DAN DA DAN Season 2, ikut mendampingi sebagai co-sutradara.

Urusan desain visual jatuh ke tangan Kenichi Yoshida. Dia nggak cuma jadi desainer karakter, tapi juga kepala animasi. Buat yang pernah nonton Eureka Seven, pasti kenal banget sama gaya gambarnya. Sementara itu, Kanichi Kato dipercaya menulis komposisi cerita—track record-nya termasuk The Eminence in Shadow. Musik latar? Dipegang Koshiro Hino, yang siap memperkuat nuansa emosional dan sejarah di sepanjang cerita.

Baca Juga:Mengenal Basim di Assassin’s Creed Mirage lewat 10 FaktaPaling Diperdebatkan! Ini 10 Fakta Devil May Cry 2

Anime ini sendiri diadaptasi dari manga A Witch’s Life in Mongol karya Tomato Soup, yang mulai terbit di majalah Souffle sejak 2021. Untuk pasar internasional, Yen Press udah mengantongi lisensinya dan membagikan sinopsis resmi yang benar-benar menggambarkan dunia ceritanya.

Kisahnya membawa penonton ke abad ke-13, di tengah kekaisaran Mongol—Yeke Mongol Ulus—yang waktu itu adalah kerajaan terbesar di dunia. Tokoh utamanya, Fatima, perempuan Persia yang besar dengan ilmu medis dan pengetahuan ilmiah tingkat tinggi. Ambisi Fatima nggak kecil; dia ingin ilmunya diakui di panggung besar, sampai akhirnya dia melangkah ke istana Mongol.

Di sana, Fatima berada di bawah perlindungan Töregene, istri keenam Ögedei Khan, sang Khan Agung kedua. Töregene digambarkan sebagai figur perempuan penuh pengaruh, dengan pandangan tajam soal masa depan kekaisaran. Hubungan Fatima dan Töregene jadi jantung cerita—dua perempuan kuat yang perlahan terseret arus politik istana, dengan dampak yang ga main-main, bahkan memengaruhi arah dunia.

0 Komentar