kbeonline.id – Arema FC harus menerima hasil pahit saat menjamu Persita Tangerang pada laga tunda pekan ke-8 BRI Super League 2025-2026. Bermain di Stadion Kanjuruhan, Selasa (30/12/2025), Singo Edan justru takluk dengan skor tipis 0-1, meski sempat unggul jumlah pemain di babak kedua.
Kekalahan ini terasa menyakitkan bagi Arema karena mereka tampil dominan sejak awal laga, namun gagal memanfaatkan berbagai peluang emas yang tercipta.
Arema Dominan Sejak Awal Laga
Sejak peluit pertama dibunyikan, Arema FC langsung mengambil inisiatif serangan. Dukungan penuh Aremania di Kanjuruhan membuat tuan rumah tampil agresif dengan penguasaan bola yang lebih baik.
Baca Juga:Van Gastel Tetap Puji Mental Pemain Meski PSIM Gagal MenangAkhir Tahun Manis, Persebaya Gilas Persijap dan Bangkit dari Tren Negatif
Peluang pertama hadir pada menit ke-17 melalui Dedik Setiawan. Striker andalan Arema itu melepaskan sepakan keras dari dalam kotak penalti, namun bola masih melebar tipis di sisi kiri gawang Persita.
Tekanan Arema semakin intens. Pada menit ke-22, Dedik sempat membuat publik stadion bersorak setelah sundulannya memanfaatkan umpan Arkhan Fikri bersarang ke gawang Persita. Sayangnya, gol tersebut dianulir wasit usai tinjauan VAR karena terdapat pelanggaran dalam proses build-up serangan.
Peluang Terbuang, Skor Masih Kacamata
Arema tak mengendurkan serangan. Arkhan Fikri nyaris mencatatkan namanya di papan skor pada menit ke-27 saat berhadapan satu lawan satu dengan kiper Igor Rodrigues. Namun, refleks cepat penjaga gawang Persita berhasil menggagalkan peluang tersebut.
Jayus Hariono juga mencoba peruntungannya lewat sepakan jarak jauh pada menit ke-38, tetapi bola masih belum menemui sasaran. Meski mendominasi jalannya pertandingan, Arema gagal mencetak gol hingga babak pertama berakhir dengan skor 0-0.
Kartu Merah Persita, Arema Unggul Jumlah Pemain
Memasuki babak kedua, Persita mulai tampil lebih berani dengan memanfaatkan skema serangan balik. Ian sempat mengancam lewat tembakan jarak jauh pada menit ke-56, meski masih melebar.
Momen penting terjadi pada menit ke-67 saat wasit meninjau VAR terkait pelanggaran Andrean Benyamin terhadap Dedik Setiawan yang berpotensi menjadi peluang emas. Keputusan kartu kuning akhirnya dianulir dan diubah menjadi kartu merah karena dianggap sebagai pelanggaran DOGSO (Denying an Obvious Goal-Scoring Opportunity).
