Jelang Tahun Baru 2026, Bekasi Siaga Hadapi Ancaman Bencana

Banjir di Cikarang Utara.
Banjir melanda dua desa sekaligus di Kecamatan Cikarang Utara yakni Tanjungsari dan Karangraharja. --KBEonline--
0 Komentar

KBEONLINE.ID, BEKASI – Pemerintah mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi selama libur pergantian Tahun Baru 2026. Imbauan ini menyusul prediksi cuaca ekstrem dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang memperkirakan hujan masih akan mengguyur sejumlah wilayah pada awal tahun.

Selain banjir, potensi bencana lain seperti angin kencang hingga puting beliung juga perlu diantisipasi, khususnya oleh warga yang tinggal di kawasan rawan bencana.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi, Muchlis, mengatakan masyarakat tetap harus waspada meski berada dalam suasana liburan. Ia meminta warga memastikan kondisi rumah sebelum bepergian dan aktif memantau informasi cuaca serta peringatan dini kebencanaan.

Baca Juga:Awal 2026, Warga Pesisir Muaragembong Diminta Siaga Rob TinggiDaftar Redeem Code Terbaru MLBB Menjelang Akhir Tahun, Buruan Klaim Hadiah Menariknya!

“Meski sedang berlibur, pastikan kondisi rumah aman dan tetap aktif mengakses informasi. Kami juga memastikan informasi teknis terkait potensi banjir dan gerakan tanah tersampaikan hingga tingkat desa dan kelurahan melalui seluruh saluran informasi yang tersedia,” ujar Muchlis, Senin (30/12).

Berdasarkan catatan Cikarang Ekspres, bencana banjir kerap terjadi di awal tahun di Kabupaten Bekasi. Pada pergantian tahun 2020, misalnya, ribuan warga gagal merayakan malam tahun baru karena rumah mereka terendam banjir. Kondisi serupa kembali terulang pada Januari 2025, ketika banjir merendam puluhan titik di enam kecamatan dan berdampak pada sedikitnya 2.400 jiwa.

Untuk mengantisipasi hal tersebut, BPBD Kabupaten Bekasi telah menginstruksikan seluruh camat hingga kepala desa agar memperketat kesiapsiagaan di wilayah masing-masing. Mereka diminta terlibat aktif dalam upaya mitigasi dan peningkatan kesiapan menghadapi bencana.

Sejumlah posko siaga bencana juga telah disiapkan dengan memanfaatkan kantor desa, gedung sekolah, serta fasilitas umum dan sosial lainnya. Muchlis menekankan pentingnya mitigasi struktural, seperti pembersihan saluran air dan pemangkasan pohon yang berpotensi tumbang.

“Kami meminta seluruh camat se-Kabupaten Bekasi meningkatkan kesiapsiagaan dan memastikan sistem peringatan dini atau Early Warning System (EWS) berfungsi dengan baik. Kesiapsiagaan adalah kunci, karena itu posko siaga didirikan selama momentum Nataru,” tegasnya.

Selain keselamatan jiwa, BPBD juga menaruh perhatian pada perlindungan kelompok rentan dan aset milik warga. Untuk mempercepat respons di lapangan, BPBD telah menyiagakan Pusat Pengendalian dan Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops-PB) yang dapat dihubungi masyarakat jika terjadi atau ditemukan potensi bencana.

0 Komentar