Selain dana darurat, 10 persen gaji bisa dialokasikan untuk tabungan atau investasi. Tujuannya beragam, mulai dari tabungan jangka pendek, liburan, hingga investasi jangka panjang seperti reksa dana atau emas.
Dengan gaji Rp3 juta, cukup mulai dari Rp300 ribu. Gaji Rp5 juta menjadi Rp500 ribu, dan Rp8 juta sekitar Rp800 ribu. Nominalnya mungkin terlihat kecil, tapi efeknya besar jika dilakukan terus-menerus.
Ngopi Tetap Jalan, Tapi Ada Batas
Gaya hidup juga perlu ruang. Karena itu, menyisihkan sekitar 5 persen gaji untuk ngopi, nongkrong, atau hiburan adalah bentuk self-reward yang sehat.
Baca Juga:Rekomendasi Camping Tak Terlupakan di Bandung, Begini Penjelasan Lengkapnya!Bosan Liburan ke Bandung dan Bogor? Majalengka Menawarkan Paket Wisata Lengkap dan Menyenangkan
Contohnya, Rp150 ribu per bulan dari gaji Rp3 juta, Rp250 ribu dari gaji Rp5 juta, dan Rp400 ribu dari gaji Rp8 juta. Dengan batas yang jelas, nongkrong tidak berubah jadi sumber kebocoran keuangan.
Intinya: Seimbang, Bukan Ekstrem
Mengatur keuangan ala Gen Z bukan soal menahan diri secara berlebihan, tapi tentang keseimbangan. Kebutuhan terpenuhi, masa depan dipersiapkan, dan gaya hidup tetap dinikmati tanpa rasa bersalah.
Dengan pola ini, karier bisa berjalan lebih tenang, keputusan hidup terasa lebih terkontrol, dan ngopi tetap lancar tanpa harus khawatir isi dompet di akhir bulan.
Karena pada akhirnya, finansial yang sehat bukan soal seberapa besar gaji, tapi seberapa cerdas gaji itu dikelola.