KBEONLINE.ID- Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika atau Ambu Anne apresiasi peran GMBI dalam pembangunan Purwakarta.
Tampilan beberapa anggotanya yang tinggi, besar, kekar, mengenakan kalung atau anting, serta ada pula yang bertato, sekilas bisa membikin nyali ciut. Tapi, setelah mengetahui apa yang mereka musyawarahkan untuk berkontribusi pada pembangunan daerah Kabupaten Purwakarta, kita patut mengapresiasi kiprah lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang bernama GMBI itu.
Hal terungkap dalam Rapat Kerja Distrik (Rakerdis) Lembaga Swadaya Masyarakat Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (LSM GMBI) Kabupaten Purwakarta tahun 2023 di Gedong Sigrong, Jalan Siliwangi, Selasa 12 September 2023.
Baca Juga:Geruduk Pengadilan, Mahasiswa Bekasi Tak Terima Pelaku Pengeroyokan Anak di Bawah Umur Dituntut RinganTanaman di Jembatan Tegal Danas Mengering, Lha Emang Tidak Disiram?
Rapat kerja dengan tema, Transformasi LSM GMBI dalam rangka bela Negara: Peningkatan Kapasitas dan Kapabilitas Kader LSM GMBI Distrik Kabupaten Purwakarta untuk Optimalisasi, Kemitraan, Kolaborasi Secara Pentahelix itu dibuka oleh Bupati Purwakarta, Anne Ratna Mustika.
Ambu Anne juga mengapresiasi kontribusi LSM yang dipimpin oleh H. Elan Sofyan, SM itu, termasuk perannya dalam mitigasi bencana yang terjadi di wilayah Kabupaten Purwakarta.
“Kami berharap hasil rapat kerja GMBI Purwakarta ini dapat sejalan dengan kebijakan peningkatan pembangunan di Purwakarta. GMBI adalah menjadi salah satu organisasi masyarakat yang sangat aktif untuk mengawal pembangunan,” kata Ambu Anne.
Ia menambahkan, berkaitan dengan prinsip pentahelix yang menjadi tema raker ini yaitu dengan melibatkan semua elemen untuk melakukan pengawasan dan pengawalan, diantaranya terkait pelaksanaan industrialisasi di Kabupaten Purwakarta. “Jadi seluruh elemen dilibatkan termasuk dalam hal ini perlu adanya pengawasan dan pengawalan kaitan dengan pelaksanaan industrialisasi di Kabupaten Purwakarta,” katanya.
Ambu Anne menerangkan jika mengacu pada perundang-undangan yang berlaku maka seluruh industri yang di Purwakarta ini mempunyai tanggung jawab sosial terhadap masyarakat Kabupaten Purwakarta. “Kalau melihat dari laporan Forum TJSL Purwakarta sangat sedikit perusahaan yang melaporkan kepada forum TJSL yang sudah kita bentuk berdasarkan peraturan daerah,” ujarnya.
Ia berharap LSM dan Ormas yang ada di Purwakarta dan berbagai elemen masyarakat apapun bisa bersama-sama pemerintah untuk mengawasi industri-industri yang ada di Purwakarta sesuai amanat undang-undang.