Angka Pengangguran di Karawang Tembus 102 Ribu Orang

KARAWANG – Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Karawang Ahmad Suroto, menyebut pengangguran masih teramat tinggi. Walaupun Karawang ditetapkan sebagai kota industri terbesar se-Asia Tenggara.

“Sekitar 102.000 masyarakat Karawang menganggur, atau sekitar 9,5 persen,” ucapnya Kepada KBE saat hearing bersama Solidaritas Pengangguran Pribumi Karawang (SPPK) dengan beberapa Kepala Dinas yang mempertanyakan nasib pengangguran di Karawang, kemarin (23/12).

Dikatakan Suroto, bukan hanya di Karawang, di kota industri lain, seperti Bekasi dan Bogor juga angka pengangguran cukup besar. “Memang hampir di setiap Kota Industri pengangguran cukup besar,” katanya.

Lanjutnya, ini akan menjadi pekerjaan rumah bersama yang harus di selesaikan, karena tanggung jawab pengangguran bukan hanya di Disnaker. “Ini adalah PR bersama untuk mencari solusi pengangguran di Karawang. Karena peluang usaha itu banyak bukan cuma hanya bekerja di pabrik, seperti di Pertanian, UMKM, itu banyak peluang usaha,” ujarnya.

“Hari ini kita hadirkan Kepala Dinas Pertanian, Koperasi, DPMPD, Disperindag, untuk mencari solusi memecahkan persoalan pengangguran di Karawang,” ungkapnya.

Sebelumnya, ratusan pengangguran yang tergabung dalam Solidaritas Pengangguran dan Pribumi Karawan (SPPK) kembali menggeruduk kantor Pemkab Karawang. Tujuannya, ingin bertemu dengan Bupati Karawang untuk kemudian disalurkan ke pabrik atau industri.

“Seharusnya ini tugas bupati, bukan organisasi untuk salurkan pengangguran bekerja,” kata Ketua SPPK, Aji kepada wartawan , Rabu (27/11).

Menurut Aji, pihaknya ingin bertemu dengan Bupati untuk mengadukan sulitnya bekerja di Karawang, padahal mereka pribumi Karawang. Kesulitan mereka juga dipicu dengan mudahnya Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) memberikan KTP kepada para calon tenaga kerja dari luar Karawang. (gie)

Jangan Lewatkan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *