Banjir Cilamaya Terparah Sejak Tahun 2015

Banjir Cilamaya Terparah Sejak Tahun 2015
Istimewa
0 Komentar

CILAMAYA- Hujan deras disepanjang malam pergantian tahun 2020 kemarin, berdampak pada meluapnya aliran Sungai Cilamaya. Akibatnya, tiga kecamatan di sepanjang bantaran Sungai Cilamaya terendam banjir.

Tak hanya itu, Badan Penanggulangan Bencana
Daerah (BPBD) Karawang mencatat, tiga Kecamatan lain di wilayah Kota Karawang
juga terendam banjir.

“Laporan terakhir, ada enam kecamatan
yang terdampak banjir. Sementara, Desa Tegalwaru, di Kecamatan Cilamaya Wetan,
jadi yang paling parah,” ujar Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD
Karawang, Imat Ruchimat, Rabu, (1/1) kemarin.

Baca Juga:Relawan Jiton Deklarasi Dukung Putri Ade SwaraSelain Lumbung Padi, Karawang Lumbung Peredaran Narkoba

Keenam kecamatan tersebut, sambung Imat, diantaranya Kecamatan Cilamaya Wetan, Banyusari, Jatisari, Cikampek, Purwasari, dan Telukjambe Barat.

“Di Cilamaya ada 886 warga dari 284 KK
terdampak banjir. Sementara, ratusan warga di Cikampek dan Purwasari sudah
diungsikan,” ujarnya.

Masih kata dia, selain rumah warga, ratusan
hektare sawah yang belum di panen juga terendam banjir. Akibatnya, para petani
terancam gagal panen.

Sebab itu, lanjut Imat, pihaknya langsung
menurunkan Pasukan BPBD dan Pemadam Kebakaran (Damkar) untuk membantu warga
yang terdampak banjir.

“Air masih terus meningkat. Warga diimbau selalu waspada. Di sini kita juga sudah siapkan langkah antisipasi,” pungkasnya.

Tokoh masyarakat Desa Tegalwaru, Kecamatan
Cilamaya Wetan, Aruji Ajam Atmaja menuturkan, selama lima tahun terakhir.
Banjir yang terjadi di awal tahun 2020 ini merupakan yang terparah.

Selain ratusan rumah dan lahan pertanian,
luapan air juga sampai menutupi jalan utama Cilamaya-Cikalong, yang
mengakibatkan kemacetan cukup parah.

Baca Juga:Banjir Datang! Enam Kecamatan di Karawang Terkepung AirPastikan Stok Pupuk Aman, Direksi Petrokimia Gresik Blusukan ke Pantura

“Ini banjir terparah selama lima tahun
terakhir. Ketinggiannya variatif. Ada yang 50 centimeter, sampai setinggi dada
orang dewasa,” ucapnya.

Sementara di Desa Mekarmaya, Kecamatan
Cilamaya Wetan, Ketua RW 08 Dusun Kedungasem, Imang Suseno mengatakan, banjir
terjadi akibat sejumlah tanggul di Sungai Cilamaya yang melintasi desanya
jebol. Akibat tak sanggup lagi menahan debit air yang sangat tinggi.

“Air mulai masuk sekitar jam 10.00
WIB, sekitar setengah jam kemudian, air sudah tinggi dan masuk ke rumah-rumah
warga,” jelasnya.

“Debit air sangat tinggi, masuknya
juga sangat deras. Warga sudah mulai mengungsi,” imbuh Imang.

Sementara, di Desa Muara, warga dibantu

0 Komentar