Kembali Jadi Lumbung Emas Karawang

Kembali Jadi Lumbung Emas Karawang
FPTI Kabupaten Karawang terus mempersiapkan diri menyambut gelaran Porprov Jawa Barat 2022. Panjat tebing berambisi bisa kembali menjadi salah satu lumbung medali emas bagi kontingen Karawang.
0 Komentar

Ambisi Panjat Tebing di Porprov Jabar 2022

KARAWANG – Pengurus Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Kabupaten Karawang terus mempersiapkan diri menyambut gelaran Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Barat 2022. Panjat tebing berambisi bisa kembali menjadi salah satu lumbung medali emas bagi kontingen Karawang. “Kami menargetkan bisa mempertahankan pencapaian saat Porprov 2018 di Kabupaten Bogor. Syukur-syukur bisa melampauinya,” ujar Ketua Umum FPTI Kabupaten Karawang, Kamran Arlim, kepada KBE, Senin (3/5/2021). Seperti diketahui, dalam hajatan olahraga empat tahunan yang berlangsung di Kabupaten Bogor pada 2018, cabor panjat tebing Karawang berhasil menyumbangkan 3 medali emas, 2 perak dan 5 perunggu. Keberhasilan tersebut menjadikan panjat tebing sebagai salah satu cabang olahraga (cabor) penyumbang medali emas kedua terbanyak bersama dayung (3 emas, 3 perak dan 3 perunggu) dan anggar (3 emas, 3 perak dan 4 perunggu). Perolehan medali emas tersebut hanya di bawah cabor sepatu roda yang membawa pulang 5 emas, 2 perak dan 5 perunggu.  Atas sumbangan medali dari cabor panjat tebing, kontingen Karawang mampu menempati posisi 11 klasemen akhir dengan torehan 18 emas, 23 perak dan 41 perunggu. Untuk bisa merealisasikan target yang diusung, FPTI Karawang saat ini telah menyiapkan 15 atlet terbaiknya untuk mengahadapi gelaran babak kualifikasi Porprov yang rencananya digelar November 2021. “Di babak kualifikasi Porprov 2021 kami menargetkan bisa meloloskan seluruh atlet ke Porprov 2022 dalam 18 kategori yang akan diikuti. Karena semakin banyak atlet yang lolos tentunya akan semakin besar peluang untuk merealisasikan target emas di Porprov,” ucapnya. Kendati menargetkan minimal bisa mempertahankan medali gelaran sebelumnya, Kamran mengaku saat ini cabor panjat tebing mengalami kendala untuk bisa melakukan persiapan yang maksimal. Pasalnya, Karawang tidak memiliki sarana berlatih papan panjat tebing.

“Saat ini kami hanya bisa berlatih kategori boulder itu pun di papan boulder yang ada di rumah saya. Kami tidak bisa berlatih untuk kategori speed dan lead karena tidak adanya papan speed dan lead di Karawang. Jika kami bisa menjalani latihan dengan menumpang di luar Karawang, itu pun hanya bisa dilakukan sesekali,” jelasnya.
Kamran berharap, jika dalam waktu dekat Karawang tidak bisa memiliki papan panjat tebing, setidaknya tim panjat tebing bisa menjalani pemusatan latihan (TC) secepatnya. Pasalnya, lanjut dia, untuk meraih hasil yang maksimal dibutuhkan waktu persiapan yang panjang dengan intensitas latihan 6 hari dalam seminggu, terlebih daerah lain sudah mulai melakukan TC sejak awal tahun 2021.

0 Komentar