KKN Dorong Kemajuan Ekonomi Warga

KKN Dorong Kemajuan Ekonomi Warga
SOSIALISASI PROGRAM KKN: Dosen pembimbing lapangan kegiatan KKN Unsika foto bersama dengan perwakilan desa dan masyarakat Desa Cirejag dalam acara sosialisasi program KKN, Sabtu (14/11/2020).
0 Komentar

Mahasiswa Unsika Bantu Kembangkan Usaha dan Pemasaran Jamur di Desa Cirejag

KARAWANG – 20 mahasiswa Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika) peserta KKN (kuliah kerja nyata) berupaya mendorong kemajuan ekomoni di Desa Cirejag, Kecamatan Jatisari, Karawang. Mereka membuat program untuk membantu pengembangan usaha dan pemasaran jamur merang. Dosen Fakultas Pertanian Unsika yang menjadi dosen pembimbing lapangan kegiatan KKN yang dilakukan secara daring, Suhaeni, mengatakan, Desa Cirejag adalah sentra jamur di Karawang karena mayoritas masyarakat merupakan petani jamur. Namun, setelah dilakukan identifikasi masalah dan potensi oleh dosen pembimbing lapangan, terdapat beberapa hal yang perlu mendapatkan perhatian misalanya terkait pemasaran yang masih dilakukan secara konvensional, manajemen usaha yang belum berjalan dengan baik dan lainnya. “Berdasarkan kondisi yang ada, munculah tema KKN yaitu pemberdayaan masyarakat desa melalui pengembangan usaha dan pemasaran jamur merang. Dari tema ini mahasiswa harus membuat karya untuk membantu meningkatkan perekonomian masyarakat di Desa Cirejag,” ujar Suhaeni, kepada KBE, Sabtu (14/11/2020). Dijelaskan Suhaeni, setelah mendapat bimbingan dalam 16 kali pertemuan yang dilakukan secara daring, mahasiswa berhasil membuat 5 program untuk membantu pengembangan usaha dan pemasaran jamur merang di Desa Cirejag. Kelima program tersebut yaitu pelatihan kewirausahaan dan UMKM, pelatihan pembukuan sederhana, ide pengolahan jamur merang menjadi prodak naget dan dimsum, pemasaran berbasis IT, dan sosialisasi hukum dagang. “Mahasiswa membuat video terkait program-program tersebut. Yang mana setiap program dibuat oleh empat mahasiswa. Semua program telah disampaikan dalam kegiatan sosialisasi yang dihadiri oleh pihak desa, ketua kelompok tani, kelompok wanita tani, bandar dan pengecer pada hari ini (Sabtu),” jelasnya. Lebih lanjut Suhaeni menyebutkan, 20 mahasiswa peserta KKN berasal dari 9 jurusan yaitu S1 manajemen (Nanda Eka PS, Nova Audina dan Mulyani Soleha), pendidikan jasmani kesehatan dan rekreasi (Inggit Sri Garnasih), agribisnis (Ferry Firmansyah dan Akmal). Kemudian, pendidikan bahasa inggris (Rasusi Susanti dan Ata Suryata), ilmu pemerintahan (Rama Suganda dan Aldes Alfa Rizqie), teknik mesin (Mochtar Zuliyana), akuntansi (Siti Yuningsih S, Fitria Yulia S, Siti Khodijah, Fitria Badrianti, Hasinta Putri, Gitania Julis P dan Falasifa), hukum (Melda), dan teknik informatika (Sukarno). “Mereka berasal dari dua kelompok yang menjalani KKN dari tanggal 28 Oktober dan akan berakhir hingga 28 November. Saat ini mereka sedang menyusun laporan hasil KKN,” tuturnya. “Semoga pengalaman KKN bisa mendorong mahasiswa lebih aktif dan terus berkontribusi di tengah masyarakat setelah lulus nanti. Dan melalui KKN ini perekonomin di Desa Cirejag bisa benar-benar meningkat. Insyaallah program dari KKN ini akan terus dipantau dan dilakukan pendampingan oleh dosen, karena KKN ini terintegrasi dengan riset dan pengabdian kami sebagai dosen kepada masyarakat,” ucapnya menambahkan. Perwakilan peserta KKN, Rama Suganda optimistis, meski tidak turun langsung ke lapangan karena adanya pandemi covid-19, kegiatan KKN yang terintegrasi dengan pengabdian dosen kepada masyarakat tidak mengurangi esensi dalam upaya pemberdayaan mayarakat. “Dengan bimbingan dan arahan dari dosen pembimbing lapangan, insyaallah semuanya berjalan sesuai tujuan. Mudah-mudahan pengetahuan baru yang kami berikan bisa bermanfaat dan diserap oleh masyarakat Desa Cirejag,” katanya. (ayi)  

0 Komentar