Optimalkan Peran Pusat Belajar Guru

Optimalkan Peran Pusat Belajar Guru
0 Komentar

KARAWANG– Pusat Belajar Guru (PBG) Kabupaten Karawang terus aktif membantu pemerintah dalam meningkatkan mutu pendidikan di Karawang. Upaya yang dilakukan yaitu dengan meningkatkan kompetensi guru melalui pembinaan dan pelatihan. Ketua PBG Karawang, Salim Munajat, didampingi Humas, Rina Kusmiati, dan Bidang Pemasaran, Irwan Kurniawan, mengatakan, PBG yang diinisiasi Putra Sampoerna Foundation bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Karawang melalui Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) dan Cabang Dinas Pendidikan Wilayah IV, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, merupakan ruang pembelajaran bagi guru dalam meningkatkan kualitas yang dimiliki. “PBG ini sebenarnya sudah berdiri sejak lama namun sempat tidak aktif, dulu namanya TLC (Teacher Learning Center) yang dikhususkan untuk SMP dan bidang sains. Alhamdulillah, Pada 2019, Putra Sampoerna Foundation dengan dukungan Disdikpora di bawah pimpinan Pak Asep Junaedi dan Cabang Dinas Pendidikan Wilayah IV di bawah pimpinan Pak Ai Nurhasan mengaktifkan kembali dengan nama PBG,” ujar Salim, kepada KBE, Minggu (6/12/2020). Setelah diaktifkan kembali, jelas Salim, fokus PBG mengalami perkembangan yaitu untuk SMA, SMK dan SMP. Difasilitasi Cabang Dinas Pendidikan Wilayah IV dan Disdikpora, diseleksi guru-guru yang ada di SMA, SMK dan SMP untuk dijadikan sebagai pengurus PBG. “Saat itu terseleksi 33 guru. Kemudian dilatih dan dididik dengan pelatihan standar Putra Sampoerna Foundation secara berkelanjutan hingga sekarang. Dari pelatihan tersebut, kami melanjutkan dengan memberikan pelatihan ke sekolah-sekolah dan MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran),” jelasnya. Menurut Salim, dari mulai diaktifkan hingga saat ini sudah banyak pelatihan yang diberikan PBG untuk guru-guru. Tak hanya guru SMP, SMA dan SMA, tapi meliputi guru MTs dan MA yang ada di bawah naungan Kemenag Karawang. “Termasuk di masa pandemi covid-19 ini kami terus aktif memberikan pelatihan melaui daring. Alhamdulillah, melalui daring ini tak hanya guru asal Karawang yang terlibat, tapi banyak guru dari luar Karawang seperti dari Sumatera, Kalimantan, bahkan dari luar negeri seperti Malaysia,” ucapnya. Salim menuturkan, kegiatan puncak PBG di tahun 2020 telah digelar pada November dengan menyelenggarakan Webinar Series Grooming PBG Karawang pada 16-21 November bagi siswa, dan Gebyar Kulminasi PBG Karawang bagi guru pada 23-26 November. Kedua kegiatan tersebut dilaksankan secara virtual melalui Zoom dan live streaming Youtube. Dijelaskan Salim, webinar grooming yang dibuka Pak Ai Nurhasan dan ditutup oleh Pak Asep Junaedi dengan tema ‘Pelajar Karawang Siap Menghadapi Era Industri 4.0’ diikuti 1.836 siswa.  Pematerinya yaitu Ujang Purnama (mahasiswa S3 University OfOxford) dan Leni Mahyuni (alumni Guangxi Normal University) dengan bahasan mewujudkan mimpi sekolah di luar negeri, Rudiyana (praktisi pendidikan) dan Gina Augistina (marketing comunication PSF-SDO) dengan bahasan english for better leaving, Andria Charles (psikolog) dengan bahasan terampil kelola diri dan emosi hadapi tantangan 4.0, dan Pandu Sunu (senior vice president: head of resourching and onboarding at HSBC) dengan bahasan siap memasuki dunia kerja. Kemudian, gebyar kulminasi dengan tema ‘guru kireatif, guru merdeka belajar’ yang digelar untuk meningkatkan kompetensi guru dalam rangka mewujudkan merdeka belajar menghadirkan pemateri Min Hermina (guru inti PBG Karawan) dengan bahasan cara praktis membuat artikel, Sitti Aisyah (guru inti PBG Karawang) dengan bahasan tips membuat poster digital, dan Yuwita Rianawati (guru inti PBG Karawang) dengan bahasan ice breaking mengatasi kebosanan di saat daring. “Di akhir webinar dan kulminasi kami menggelar empat mata lomba untuk guru dan dua untuk siswa. Empat mata lomba untuk guru yaitu membuat poster, menulis artikel, ice breaking dan mendongeng. Sedangkan untuk siswa yaitu introduction video making dan CV kreatif. Lomba ini sekaligus dalam rangka memperingati Hari Guru Nasional,” tuturnya. Lebih lanjut, Salim menceritkan, PBG hadir didasari oleh kebutuhan daerah yang saat itu melihat bahwa pendidikan dan dunia kerja di Karawang kurang sejalan. Yang mana di karawang banyak industri, tapi tenaga kerja banyak diisi dari luar karawang. “Melihat hal tersebut tentunya harus ada yang dibenahi termasuk dalam dunia pendidikan. Terlebih SMK yang harusnya bisa melahirkan lulusan untuk diserap di dunia kerja. Tentunya fokus kami tak hanya SMK, tapi SMA termasuk SMP yang merupakan jenjang sebelumnya. Maka dari itu, kami terus aktif memberi motivasi kepada siswa dan melatih parra guru. Insyaallah tahun depan kami akan mulai melibatkan jenjang SD,” katanya. “Mudah-mudahan kehadiran PBG bisa meningkatkan mutu pendidikan Karawang yang akan berdampak positif dan mendorong lulusan sekolah di Karawang khususnya jenjang SMA dan SMK memiliki kompetensi dan daya saing baik di dunia usaha dan industri (DUDI) maupun saat melanjutkan ke perguruan tinggi,” harapnya menambahkan. (ayi)

0 Komentar