SMPN 1 TELUKJAMBE BARAT LANGGANAN BANJIR

SMPN 1 TELUKJAMBE BARAT LANGGANAN BANJIR
TERENDAM BANJIR: SMPN 1 Telukjambe Barat terendam banjir yang mengakibatkan sejumlah sarana prasarana rusak dan PJJ terganggu.
0 Komentar

Sarana Sekolah Rusak, PJJ Terganggu

KARAWANG – SMPN 1 Telukjambe Barat menjadi salah satu sekolah yang terdampak banjir paling parah di Kabupaten Karawang. Sekolah yang beralamat di Jalan Pertamina Dusun Pengasinan Desa Karangligar Kecamatan Telukjambe Barat ini bahkan sempat terendam banjir dengan ketinggian lebih dari 2 meter yang mengakibatkan sejumlah sarana rusak.

Kepala SMPN 1 Telukjamber Barat, Machfudz Alchusaeri mengatakan, sekolah yang dipimpinnya memang sudah menjadi langganan banjir. Namun tahun ini bencana banjir yang terjadi lebih dahsyat dibandingkan tahun lalu. Tak hanya besar, banjir juga sudah terjadi dua kali yaitu pada Januari dan Februari.

“Banjir lebih dari dua meter terjadi pada Minggu (21/2/2021). Sat ini banjir masih belum surut dengan ketinggian sedada orang dewasa,” ujar Machfudz, kepada KBE, Selasa (23/2/2021).

Baca Juga:CELLICA-AEP DILANTIK LUSAKe Purwakarta, DPRD Karawang Tanya SIPD Setwan

Akibat banjir besar yang menerjang, lanjut dia, membuat beberapa sarana prasarana sekolah mengalami kerusakan seperti jebolnya pagar sekolah, rusaknya pintu kelas, kusen, kursi, meja, hingga terendamnya beberapa dokumen milik sekolah.

“Bahkan beberapa kursi dan meja ada yang terbawa hanyut oleh banjir,” jelasnya.

Dengan jebolnya pagar dan rusaknya sejumlah sarana, Machfudz memperkirakan SMPN 1 Telukjambe Barat mengalami kerugian Rp 300 hingga 400 juta.

“Dengan seringnya terendam banjir tentunya akan berpengaruh juga terhadap kualitas bangunan sekolah. Sehingga bangunan akan cepat rusak tidak tahan lama,” ucapnya.

Selain merusak sejumlah sarana, Machfudz menambahkan, banjir juga berdampak pada terganggunya kegiatan pembelajaran jarak jauh (PJJ) yang selama ini dilakukan secara daring. Pasalnya banyak rumah siswa yang terendam banjir dan matinya aliran listrik sejak Sabtu (20/2/2021).

“Kami berharap segera ada tindakan dari pemerintah baik pusat, provinsi maupun kabupaten agar banjir tidak terulang kembali ke depannya,” harapnya. (ayi/mhs)

0 Komentar