Terpaksa Mulai KBM Tatap Muka

Terpaksa Mulai KBM Tatap Muka
BELAJAR DI MADRASAH: Sejumah siswa MTsN 4 Karawang terpaksa harus tetap menjalani kegiatan belajar di madrasah meski pembelajaran daring tetap diberlakukan di awal tahun pelajaran 2020/2021 karena tak memiliki gadget.
0 Komentar

Siswa MTsN 4 Tak Semua Punya Henpon Canggih

KARAWANG – Pembelajaran dari rumah yang kembali harus diterapkan di awal tahun pelajaran 2020/2021 karena adanya pandemi covid-19 tak bisa terlepas dari sejumlah kendala. Tak sedikit siswa yang sulit mengikuti pembelajaran secara daring karena tak memiliki fasilitas penunjang utama seperti smartphone.

Kondisi ini seperti terjadi di MTsN 4 Karawang. Madrasah yang beralamat di Jalan R.M Soleh No. 4C Sadamalun Karawang Kulon dan Jalan R.H.S Saca Kusumah Pasirjengkol Tanjungpura ini tak bisa sepenuhnya menerapkan belajar dari rumah karena sejumlah siswa tak memiliki gadget berbasis android.

Kepala MTsN 4 Karawang, Suparwoto, didampingi Wakasek Kesiswaan, Suhirno, mengatakan, terkait kendala tersebut pihaknya telah mencari solusi terbaik agar siswa tetap bisa melakukan pembelajaran. Misalnya siswa yang tak memiliki android bisa mengikuti pembelajaran di madrasah.

Baca Juga:Tiga Hari Waktu untuk ENAKSalat dan Kurban Wajib Protokol Kesehatan

“Tentunya proses belajar di madrasah diterapkan dengan protokol kesehatan yang ketat, seperti siswa wajib memakai masker, pengukuran suhu tubuh, mencuci tangan dengan menggunakan sabun saat masuk madrasah, jaga jarak saat menjalani pembelajaran, dan lainnya,” ujar Suparwoto, kepada KBE, Senin (20/7).

Untuk menunjang proses pembelajaran, Suparwoto menjelaskan, madrasah yang dipimpinnya menyediakan 120 unit komputer yang tersedia di tiga lab. Nantinya, jika jumlah siswa yang terkendala gadget terbilang banyak, maka akan diberlakukan sif agar tidak terjadi kerumunan.

“Selain belajar langsung di madrasah, siswa yang terkendala juga bisa berkelompok dengan teman yang terdekat dari rumah. Sehingga pembelajaran daring tetap bisa dilaksanakan tanpa datang langsung ke madrasah,” ucapnya.

Guna menunjang proses pembelajaran daring, Suparwoto menambahkan, MTsN 4 Karawang juga memberikan bantuan kepada siswa yang terkendala dengan masalah kuota sebesar Rp 50 ribu per bulan.

“Kami juga memberikan kuota kepada para guru dengan jumlah yang bervariasi sesuai jam mengajar yang dimiliki masing-masing guru,” katanya.

Siswa kelas VII B, Amanda Silvia, yang menjalani pembelajaran langsung di madrasah mengaku terbantu dengan kebijakan madrasah yang memfasilitasi siswa yang tak memiliki gadget untuk belajar di madrasah.

“Saya belum diizinkan menggunakan hp oleh orang tua makanya hari ini (kemarin) langsung datang ke madrasah. Semoga pandemi ini cepat berakhir agar proses pembelajaran bisa berlangsung normal dan madrasah ramai kembali,” ucapnya. (ayi)

0 Komentar