Bunda Harus Tahu! Manfaat Sensory Play untuk Anak, Bisa Bantu Kontrol Emosi

Manfaat Sensory Play untuk Anak (Pixabay: ddimitrova)
Manfaat Sensory Play untuk Anak (Pixabay: ddimitrova)
0 Komentar

Untuk mendukung perkembangan anak, Bunda dapat mengintegrasikan berbagai permainan yang melibatkan lima pancaindra anak atau sensory play. Selain memberikan hiburan dan mengisi waktu luang anak, kegiatan ini juga membawa beragam manfaat positif. Apa saja manfaat sensory play untuk anak? Simak terus ya!

Sejak lahir, secara alami anak akan menggali pengalaman di sekitarnya dengan menggunakan sensori atau inderanya. Pertumbuhan dan perkembangan anak mengalami perkembangan yang pesat, terutama pada tiga tahun awal kehidupannya.

Pada fase ini, anak cenderung mengeksplorasi lingkungan sekitarnya dengan cara menyentuh. Selain itu, anak juga seringkali memasukkan berbagai benda yang dilihatnya, mengeluarkan suara lucu melalui mulutnya, atau bahkan memukul benda di sekitarnya untuk menciptakan bunyi.

Baca Juga:Tips Hindari Perilaku Impulsive Buying agar Tidak Menyesal Setelah MembeliSebabakan Boros, Kenali Tanda Impulsive Buying agar Terhindar dari Perilaku Konsumtif

Sesuai dengan namanya, sensory play adalah jenis permainan yang memberikan stimulasi pada kelima indera anak. Permainan ini dapat melibatkan satu indera atau bahkan lebih, menciptakan pengalaman sensory play yang beragam.

Yuk ketahui manfaat sensory play untuk anak berikut ini!

Manfaat sensory play untuk anak

Regulasi emosi

Perhatikan saat anak terlibat dalam sensory play, ia cenderung lebih tenang, jarang mengalami tantrum, dan dapat fokus saat asyik duduk sambil mengeksplorasi mainannya tanpa perlu berlarian-larian. Salah satu manfaat sensory play adalah kemampuannya dalam membantu mengatur emosi anak. Kegiatan ini juga dapat membantu melatih anak agar lebih fokus.

Memperluas daftar kata dan keterampilan berbahasa

Ketika Bunda mengajak anak untuk terlibat dalam permainan sensorik, Bunda memberikan pengenalan pada hal-hal baru, termasuk semua benda yang digunakan.

Contohnya, dalam permainan menuangkan air berwarna, Bunda dapat memberikan instruksi seperti ini: “Kak, ini adalah gelas. Kita akan mengisinya dengan air terlebih dahulu. Selanjutnya, kita akan menuangkan pewarna ini ke dalam air. Setelah itu, kamu boleh menuangkannya ke gelas berikutnya, oke.”

Melalui petunjuk ini, anak akan mencatat semua kata yang diucapkan oleh Bunda. Otaknya akan menyimpan informasi dari segala hal yang dilihat, didengar, disentuh, dan dirasakan.

0 Komentar