KARAWANG – Sebanyak 52.120 pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Kabupaten Karawang, masih menunggu pencairan bantuan sosial (Bansos) UMKM dari Kementrian Koperasi dan UKM Republik Indonesia (Menkop RI). Sebelumnya, Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Karawang, telah mengusulkan sebanyak 52.120 pelaku UMKM di Karawang, untuk menerima bantuan senilai Rp. 2,4 juta dari pemerintah pusat itu. Namun, hingga saat ini, bantuan stimulus untuk modal usaha UMKM itu belum jelas kapan waktu pencairannya. Dinkop UMK Karawang sendiri, sampai saat ini, masih belum bisa memastikan kapan waktu pencairan dana tersebut. “Bantuan untuk UMKM sebesar Rp 2,4 dari pemerintah pusat itu, kita sudah ajukan semua. Sekarang masih menunggu pencairan,” kata Kepala Dinkop dan UMKM Karawang Ade Sudiana dalam siaran persnya, Selasa, (6/10) kemarin. la menjelaskan, setelah tahap pengajuan. Kemudian, UMKM yang diusulkan akan diverifikasi oleh tim Dinkop RI. Jika dinyatakan lolos, nantinya kementrian mengeluarkan SK untuk disalurkan bantuan tersebut, kepada para penerima manfaat melalui bank yang sudah dikerjasamakan sebelumnya. “Ya sekarang kita masih menunggu dari pusat. Proses pencairan juga disalurkan melalui bank BRI,” ujarnya. Mantan Kepala DPMD Karawang itu menjelaskan, sebelumnya, para pelaku UMKM yang terdampak Pandemi Covid-19 di Karawang, mendaftarkan diri sebagai penerima bantuan kepada para kepala koperasi di daerahnya masing-masing. Pendaftaran itu, kata dia, dilakukan secara online dan offline. Dinasnya juga, lanjut Ade, sudah membantu memfasilitasi dan membantu agar warga Karawang bisa mendapatkan bantuan tersebut. Namun, dari 52 ribuan lebih data yang diajukan itu. Pihaknya belum bisa menjamin, berapa pelaku UMKM yang bisa mendapat babtuan tersebut. “Sejak pertengahan September 2020 sudah ditutup pendaftarannya. Sekarang tinggal menunggu saja hasilnya,” kata dia. Disisi lain, pelaku UMKM di Karawang, Marno Sumarno menyebut, omset usahanya ditengah situasi pandemi turun derastis. Pelaku budidaya jamur merang itu mengatakan, suntikan dana stimulus saat ini sangat dibutuhkan. Untuk membuat usahanya tetap bertahan, ditengah penurunan omset yang signifikan. “Harapannya supaya tidak kelamaan di prosesnya. Kita di bawah sangat butuh dana itu. Jangan sampai bantuannya terlambat. Usaha kita bangkrut, baru bantuannya turun,” ujar warga Desa Pasirjaya, Kecamatan Cilamaya Kulon itu. “Atau bahkan lebih parah lagi. Kita sudah di data dan menunggu. Ternyata bantuannya tidak turun. Persis seperti bansos dari pintu lainnya,” ketusnya. (wyd/rie)