DERITA KORBAN PANDEMI

0 Komentar

Makam Sudah Siap, Warga Blokade Jalan Tolak Jenazah

KARAWANG – Sejumlah warga Desa Randumulya dan Dusun Balongjaya Desa Kertaraharja Kecamatan Pedes menolak jenazah pria (40) positif korona Minggu malam (5/4/2020). Mereka berkumpul dan menghalau jenazah itu dikuburkan di pemakaman dekat desa mereka.  Pada malam itu, ambulans yang membawa jenazah itu sempat dipergoki warga. Warga pun berkerumun di pinggir jalan menuntut jenazah batal dimakamkan.  “Kuburannya telah digali. Tapi masyarakat tetap menolak. Malam itu, mediasi tidak selesai bahkan massa nambah banyak,” kata Sekda Karawang Acep Jamhuri kepada wartawan di Posko Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Makodim 0604 Karawang, Senin (6/4). Untuk mencegah hal yang tidak diinginkan, kata Acep, Gugus Tugas lalu sepakat membawa jenazah tersebut ke tempat lain. Alhirnya pada Senin pagi, jenazah dibawa ke Pemakaman Taman Bahagia di Kecamatan Klari.  “Untuk menghindari kegaduhan, kami kuburkan jenazah positif covid di Pemakaman Taman Bahagia. Semua pihak sudah menerima termasuk pihak keluarganya,” ungkap Acep. Acep mengaku sudah melakukan sosialisasi dan imbauan kepada masyarakat untuk tidak menolak jenazah positif korona. Namun, insiden di Kecamatan Pedes malam itu di luar prediksi.  “Kita akan lebih gencar melakukan sosialisasi supaya tak ada lagi penolakan jenazah positif korona,” tuturnya.  Ia juga menjelaskan, Pemkab berupaya menekan jumlahnya. Jangan sampai bertambah. Jangan sampai tembus 40 orang. Acep menuturkan, jumlah 34 orang positif sudah terlalu banyak. Ia mengajak masyarakat menaati imbauan pemerintah. “Apalagi yang meninggal karena positif korona sudah dua orang,” tutur Acep. Ia pun membantah kabar yang beredar soal ada 3 kasus kematian positif corona di Karawang. “Satu orang pria meninggal status PDP belum terkonfirmasi positif corona. Yang bersangkutan didiagnosa punya komplikasi (penyakit). Sakit paru-paru, gula darah tinggi dan darah tinggi. Kondisi kesehatannya menurun dan tak tertolong,” ungkap dia. Adapun dua orang lagi dinyatakan positif corona setelah status Pasien Dalam Perawatan. Keduanya kata Acep sempat dirawat di RSUD Karawang. “Dua pasien lain tak tertolong setelah kondisi kesehatannya terus menurun,” ujarnya. Berdasarkan penelusuran, sebagian dari 34 orang positif corona di Karawang diduga kuat tertular dari klaster Musda Hipmi Jawa Barat di Hotel Swis Bell Inn Karawang bulan lalu. Dalam klaster itu Bupati Karawang dan sejumlah kepala dinas disinyalir tertular virus corona. Sejumlah staf pejabat dan PNS juga disinyalir ikut tertular. Terlihat dari peserta rapid tes yang didominasi ASN. “Karena yang positifnya di lingkaran Pemda, maka lingkungan itu termasuk yang kami screening untuk memutus mata rantai,” kata Fitra Hergyana, juru bicara gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 Karawang. Berdasarkan pendataan hingga saat ini, terdapat 34 orang positif di Karawang. Adapun Pasien Dalam Pengawasan mencapai 37 orang. Sedangkan Orang Dalam Pemantauan mencapai 1.208 orang. (rie)

0 Komentar