***Bah Tarim dan Mbah Darcem Ingin Ketemu Bupati Hari-hari Bah Kek Tarim (81) dan Mbah Darcem (64) seketika berubah. Pasca kisah nelangsa pasangan suami istri asal Cilamaya itu diunggah dan viral di media sosial. Puluhan paket sembako dan bantuan lain-lain berseliweran memenuhi gubuk Kek Tarim yang sangat sederhana.
Wahyudi– Karawang
Diceritakan Mbah Darcem, suaminya Kek Tarim punya penyakit Hernia sejak masih muda. Kondisi itu membuat Kek Tarim tak bisa bekerja seperti orang normal lainnya. Karena desakan ekonomi, Kek Tarim muda saat itu, memutuskan berjualan sate maranggi untuk memenuhi kehidupan mereka sehari-hari.
Mbah Darcem menceritakan, hanya bermodal gerobak butut dan peralatan seadanya. Selama puluhan tahun Kek Tarim berjualan sate maranggi keliling desa. Melihat kondisi gerobak Kek Tarim yang terkesan tidak higienis. Tak jarang warga ogah membeli dagangan suami Mbah Darcem itu.
“Kalau pulang tuh cuma ngasih uang Rp. 5.000, Mbah cuma bisa terima ajah. Biarpun kadang tak cukup untuk membeli beras,” ujar Mbah Darcem, saat diwawancara KBE, Selasa, (10/3) kemarin.
Sebenarnya Mbah Darcem dan Kek Tarim tidak tinggal sendirian. Mereka masih memiliki dua orang anak yang masih hidup. Namun, tekad Kek Tarim yang kuat dan mandiri. Ia tidak pernah mau merepotkan ke dua anaknya yang sudah berumah tangga.
“Kalau Bapak gak ngasih uang ya Mbah minta nasi ke tetangga buat makan. Kalau ga ada yang ngasih, ya kelaparan,” kata Darcem.
Baca Juga:BMKG Perkenalkan Literasi Iklim pada Siswa MadrasahKerugian Banjir Karawang Mencapai 44.2 Miliar
Ironisnya, melihat kondisi Kek Tarim dan Mbah Darcem yang sangat serba kekurangan. Pasangan lanjut usia itu tak pernah mendapat bantuan program sosial. Baik dari pemerintah daerah maupun pusat.
Mbah Darcem mengaku, ia sangat iri melihat para tetangganya yang menerima bantuan berasa dan sembako dari Program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT). Tak hanya itu, setiap pembagian bantuan program, Mbah Darcem mengaku hampir tak pernah tersentuh bantuan itu.
“Dulu mah boro-boro dapat bantuan. Ini dapat banyak sembako gini Mbah aja kaget. Kenapa ya orang-orang pada ke sini?,” tanya Mbah Darcem bingung.