KARAWANG – Khawatir terjangkit Novel Coronavirus (Covid-19), masyarakat Karawang berbondong-bodong datangi Puskesmas terdekat, untuk cek kondisi kesehatan mereka. Pantauan KBE di lapangan, rata-rata pasien yang datang berobat ke Puskesmas mengeluh batuk, pilek, dan sakit tenggorokan. Diketahui, pasca Bupati Karawang mengeluarkan Surat Edaran nomor 440/1604/Dinkes, tentang Tindak Lanjut Pencegahan Penyebaran Covid-19 di Karawang. Masyarakat lebih sensitif dengan kondisi kesehatan mereka. Seperti dikatakan Kepala UPTD Puskesmas Sukatani, Kecamatan Cilamaya Wetan, Bayo Sukarya. Pasien Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA) seperti batuk, pilek, dan sakit tenggorokan, jumlahnya terus meningkat pesat. Tercatat, di pekan lalu saja, rata-rata Puskesmas Sukatani melayani 20 pasien dengan keluhan ISPA. Namun, baru menginjak awal pekan, pasien ISPA di Puskesmas Sukatani sudah mencapai 17 orang. “Diprediksi pekan ini akan meningkat pesat. Mengingat jumlah pasien yang datang masih banyak,” ujar Bayo, kepada KBE, saat ditemui di ruang kerjanya, kemarin (16/3/2020). Bayo mengatakan, masyarakat tak perlu khawatir sampai panik, dalam menyikapi meluasnya wabah Covid-19 di Indonesia. Kata Bayo, Covid-19 tidak lebih berbahaya dari MERS, SARS, maupun Demam Berdarah (DBD), yang angka kematiannya cukup tinggi. Bayo bilang, dalam melawan pencegahan dan penyebaran Covid-19. Masyarakat perlu meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Dengan rajin berolahraga, berjemur, dan makan-makanan yang bergizi. “Memang kami imbau, kepada masyarakat untuk langsung berobat ke Puskesmas, apa bila merasa tak enak badan,” jelasnya. Masih, kata Bayo, selain meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Masyarakat juga perlu mencegah masuknya virus ke dalam tubuh. Dengan cara menghindari keramaian, tidak berpergian ke luar rumah jika tidak ada hal mendesak, juga selalu rakin cuci tangan pakai sabun atau hand sanitizer, serta wajib menggunakan masker bagi mereka yang sakit. “Jadi sumber virus juga harus di jauhi. Sebagaimana kita tahu, Covid-19 ini mudah menular melalui mata, mulut, dan hidung. Makanya, hindari percakapan terlalu dekat,” jelasnya. Sementara, salah satu pasien Puskesmas Sukatani, Feri Iryawan (21) mengaku bermaksud memeriksakan kesehatannya ke Puskesmas Sukatani, lantaran dalam dua hari terakhir ia mengeluh sakit tenggorokan. “Karena imbauan dari pemerintah, kalau sakit batuk, pilek, dan tenggorokan harus segera periksa. Takut gejala virus corona,” ujar Feri. Pasien lain, Darwinah (33) mengatakan, selain untuk memeriksakan kondisi kesehatannya. Tujuannya mendatangi puskesmas yaitu ingin konsultasi dan mencari tau cara pencegahan Covid-19. “Sebagai ibu saya mau tau bagaimana gejalanya, seperti apa cara pencegahannya, dan bagiamana cara menghindarinya. Makanya, sambil periksa saya tanya ke dokter,” pungkasnya. (wyd/rie)