RATUSAN rumah di Perumahan BMI 1, Desa Dawuan Tengah, Kecamatan Cikampek, jadi salah satu lokasi terdampak banjir terparah di Karawang. Tingginya muka air yang merangsek masuk ke pemukiman warga. Membuat mereka terisolir di sana. Salah satu warga Perum BMI 1, Khansa Mardiyah mengatakan, sejak Minggu, (7/2/2021) subuh, kemarin, ketinggian air di lingkungan tempat tinggalnya terus meninggi. Bahkan, puluhan keluarga hanya bisa pasrah melihat harta bendanya rusak di rendam air.
Khansa menjelaskan, banjir di Perum BMI 1 sudah terjadi sejak tiga hari terakhir. Namun, memasuki hari ke 4. Ketinggian muka air semakin tinggi. Bahkan, sudah mulai menutup akses keluar masuk warga disana.
“Di blok belakang ketinggian air sudah setinggi dada orang dewasa. Listrik sudah padam sejak pagi tadi, dan sekarang BPBD sedang melakukan evakuasi,” ungkapnya, kepada KBE, Minggu, (7/2/2021).
Baca Juga:Puting Beliung Terjang SetuLongsor Parah di Pondoksalam
Ia menjelaskan, banjir di Perum BMI 1 selalu terjadi setiap tahun. Namun, menurut warga setempat, banjir kali ini merupakan yang paling buruk.
Selain tidak ada pemberitahuan atau peringatan awal sebelum banjir. Ketinggian muka air yang masuk ke rumah-rumah warga, lebih besar dari pada banjir sebelumnya.
“Iya kata warga disini juga banjir sekarang yang paling buruk,” tandasnya.
Warga lain, Giri menambahkan, hingga Minggu, (7/2/2021) sore, air semakin bertambah tinggi. Bahkan, daerah pengungsian mereka pun sudah mulai tergenang air.
Hingga pukul 17.00 sore kemarin, ia mengaku, belum ada bantuan tenda darurat dari BPBD Karawang. Warga disana, kata dia, secara swadaya membangun tenda darurat dan dapur umum.
“Di Blok J sudah seatap umah. Biasanya tidak seperti ini. Tolong pemerintah jadikan perhatian,” imbuhnya.
Sementara, Nengsih warga lain menambahkan, selain tenda darurat dan logistik berupa makanan. Warga Perum BMI Cikampek juga membutuhkan pakaian ganti. Mengingat hampir seluruh pakaian mereka terendam air.
Baca Juga:H. Jejen Sayuti Ajak Masyarakat Sukseskan Vaksinasi Covid-19JALAN RUSAK TEMBUS 125 KM
Selain itu, ibu-ibu juga membutuhkan popok bayi, susu, hingga selimut dan alas tidur di tempat pengungsian sementara.
Negsih berharap, Bupati Karawang, Cellica Nurrachadiana segera menengok kondisi warga disana. Pasalnya, kata Nengsih, saat ini mereka perlu kehadiran pemerintah.