Densus 88 Geledah Rumah Terduga Teroris di Cikampek, Warga Sebut Ia Penjual Bubur Sumsum

Teroris di Cikampek
Detasemen Khusus (Densus 88) Antiteror Polri geledah rumah kontrakan terduga teroris di Kampung Kamojing Barat, Desa Kamojing, Kecamatan Cikampek, Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Sejumlah barang disita dari lokasi.
0 Komentar

KBEonline.id – Detasemen Khusus (Densus 88) Antiteror Polri geledah rumah kontrakan terduga teroris di Kampung Kamojing Barat, Desa Kamojing, Kecamatan Cikampek, Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Sejumlah barang disita dari lokasi.

 

Dari informasi yang didapat, penggeledahan dilakukan dari sejak subuh dan selesai sekitar pukul 13.00 wib. Terlihat petugas kepolisian meninggalkan lokasi dengan membawa beberapa barang sitaan yang tersimpan disebuah kantong plastik bertuliskan inafis.

 

Pemilik kontrakan, Asep Bahrun membenarkan adanya penggeledahan yang dilakukan tim Densus 88 Polri. Namun ia tidak menjelaskan secara detail kronologi penggeledahan kontrakan yang dihuni terduga teroris itu.

 

Baca Juga:Dikepung Polisi, Terduga Teroris di Cikampek Ditangkap Densus 88 Anti TerorKPU Kabupaten Bekasi Tetapkan 55 Caleg Terpilih DPRD 2024-2029, Golkar Raih 10 Kursi

“Benar, kami diminta menyaksikan saat penggledahan. Ada beberapa yang dibawa petugas berbentuk bubuk berwarna kuning dan putih serta buku catatan tapi saya tidak tau apa namanya,” kata Asep, Sabtu (15/6/2024).

 

Sementara itu, Ketua RW 05, Rawan mengatakan, terduga teroris yang menyewa kontrakan milik Asep Bahrun selalu berkelit saat dimintai identitas. 

 

“Ada satu oranga yang ditangkap tersebut menyewa rumah kontrakan seorang diri, pihaknya mengatakan, terduga teroris tersebut sudah satu bulan menyewa rumah milik Asep Bahrun,” jelasnya.

 

Namun, ia mengaku tak ada aktivitas mencurigakan selama lima bulan ini dan untuk keseharian yang diketahuinya, terduga teroris berjualan bubur sumsum.

 

“Curiga sih enggak, cuma saat akan diminta identitas, orangnya selalu berkelit, sudah dua kali saya minta dan tidak dikasih,” ungkal Rawan saat ditemui awak media.

 

Rawan mengaku sudah dua kali meminta identitas. Namun, tersangka teroris tak pernah mau menyerahkan. 

 

“Ya kadang-kadang (berkelit), saya tanya sampai dua kali tidak juga dikasih ya sudah enggak minta lagi, susah,” pungkasnya.

0 Komentar