Omzetnya Bisa Sampai Puluhan Juta

Omzetnya Bisa Sampai Puluhan Juta
PANEN: Kades Muara, Iyos Rosita, bersama petani, tengah memanen melon emas di kebun milik BUMDes.
0 Komentar

Viral Panen Melon Emas di Desa Muara Cilamaya

Memetik melon di wilayah pegunungan mungkin sudah jadi hal yang bisa. Buah berbentuk bulan yang hijau itu, memang biasanya tumbuh subur di wilayah iklim tropis yang sejuk. Namun, apa jadinya jika pohon melon tumbuh subur di bibir pantai ?

WAHYUDIKarawang

Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Karya Jaya, di Desa Muara, Kecamatan Cilamaya Wetan, bikin geger dunia pertanian di kota pangkal perjuangan. Desa di ujung utara Karawang itu, kini sukses mengelola kebun melon. Bukan melon biasa. Pohon melon yang ditanam di kebun belakang Kantor Desa Muara viral dengan sebutan melon emas. Kepala Desa Muara, Iyos Rosita mengatakan, sejak awal kemunculannya. Kebun melon Desa Muara tak pernah sepi pengunjung. Selain tempatnya yang di desain instagramable. Tak sedikit pengunjung yang penasaran dengan rasa melon varietas Erni dan Golden, yang berwarna keemasan itu. “Ada dua varietas yang kita tanam di lahan seluas 1.000 meter persegi ini. Ada Jenis Erni dan Golden. Atau yang viral dengan nama Melon Emas,” ungkap Iyos, kepada KBE, Selasa, (8/9/2020) di Desa Muara. Dari luas lahan 1.000 meter persegi itu. BUMDes Karya Jaya selaku pengelola kebun melon emas, menanam tak kurang dari 1.460 pohon melon. Dengan rata-rata produksi 3 ton per sekali panen. Omset yang di raup dari kebun melon itu dianggap cukup fantastis. Tak kurang dari Rp. 45 juta, berhasil dikumpulkan oleh BUMDes Karya Jaya dalam kurun waktu satu kali panen. “Harga jual kalo dari kebun langsung Rp. 15 ribu per kilogram. Tapi kalau sudah di pasar, bisa sampai Rp. 20 ribu hingga Rp. 25 ribu per kilogramnya,” jelas Iyos. Menanam pohon melon dengan kultur tanag yang keras dan air yang asin, memang bukan hal yang mudah. Diperlukan ketelatenan dan ilmu yang mempuni. Untuk menyempurnakan lahan, sebelum di tanam bibit. Iyos menjelaskan, keberhasilan BUMDes Karya Jaya dalam mengelola kebun melon. Tak lepas dari peran pemuda desa yang bernama Dede Kurniawan. Diketahui, pengelola BUMDes Karya Jaya itu, adalah produk S1 Pertanian Universitas Singaperbangsa Karawang. “Ide awalnya dari Kang Dede. Memang saat itu kita sedang mencari sesuatu yang berbeda. Dan munculah ide pohon melon ini,” jelasnya. Iyos bilang, ke depan, Pemdes Muara dan BUMDes Karya Jaya tengah memikirkan konsep besar di Kebun Melon Emas itu. Iyos ingin, Desa Muara memiliki tempat wisata yang tidak hanya bagus, tapi juga memiliki nilai keunikan yang tinggi. “Kita ingin disini jadi argowisata. Ke depan kita akan desain lokasinya dengan spot shelfie, mini bar, dan instrumen lain-lain,” kata Kades berkacamata itu. Terpisah, suksesor kebun melon emas Desa Muara, Dede Kurniawan mengakui, jika di awal penggarapan. Ia sempat mengalami kesulitan dalam mengenal tekstur tanah dan air di Desa Muara. “Kalau iklim memang cocok. Melon ini subur di cuaca panas. Tapi, tekstur tanah di pantai itu keras. Perlu perawatan khusus untuk bisa membuat pohon melon tumbuh subur,” katanya. Setelah sukses dengan melon emas, Dede mengaku sudah punya beberapa referensi bibit buah siap tanam di Desa Muara. “Selain cabai dan semangka. Kita juga akan coba menanam timun apel dan semangka oranye. Tak menutup kemungkinan jenis tanaman lain yang mungkin bisa tumbuh subur di bibir pantai,” pungkasnya. (**)

0 Komentar