Pabrik Ban Pesawat Dunia Bakal Dibangun di Karawang

Pabrik Ban Pesawat Dunia Bakal Dibangun di Karawang
Efrem Limsan Siregar
0 Komentar

Gander Rubberman, Dunlop Bawa Investasi Awal Tembus Rp 1 T

Dunlop Aircraft Tyres akan mendirikan industri ban pesawat di Indonesia. Dunlop Aircraft Tyres akan menggandeng PT Rubberman Indonesia sebagai mitra bisnis. Kedua perusahaan akan membangun pabrik ban pesawat baru dan vulkanisir di Karawang dengan nilai investasi tahap awal sekitar Rp1 Triliun.

MENTERI
Perindustrian Agus Gumiwang menyambut baik rencana investasi retreading dan
produksi ban pesawat ini. Agus mengatakan pada tahap pertama, pabrik ban
vulkanisir diproyeksikan bisa beroperasi dalam waktu 18 bulan ke depan. Setelah
itu, akan dibangun fasilitas untuk memproduksi ban baru.

“Kita ketahui, Dunlop adalah pemain besar, termasuk untuk memproduksi ban pesawat terbang,” kata dia dalam keterangan pers yang diterima awak media, belum lama ini (7/11).

Baca Juga:Di Pedes, Para Guru Sumringah Peringati HUT PGRIMENUJU PILKADA 2020: Gerbong Cellica Retak?

Dunlop Aircraft Tyres merupakan produsen ban pesawat global
dari Inggris. Mereka memiliki pabrik di China untuk melayani konsumen di
wilayah Asia Pasifik. Sedangkan, PT Rubberman Indonesia merupakan industri ban
vulkanisir dengan lebih dari 25 pabrik yang tersebar di Pulau Jawa, Sumatera,
Kalimantan dan Sulawesi.

Agus menyampaikan, rencana investasi ini menjadi sinyal baik
bagi Indonesia di tengah kelesuan ekonomi global. Dia mengatakan, ini
menandakan Indonesia masih menjadi negara tujuan utama investasi bagi perusahaan
kelas dunia.

Untuk merealisasikan investasi ini, Kemenperin akan
berkoordinasi dengan pemangku kepentingan terkait untuk mendukung percepatan
perizinan dan pemberian insentif.

“Kami sudah berbicara dengan Kepala BKPM untuk
mem-follow up. Kami juga mendorong keterlibatan dari maskapai dalam negeri
untuk berpartisipasi pada rencana investasi tersebut,” katanya.

CEO Dunlop Aircraft Tyres Gordon Roper mengatakan, pihaknya
tertarik investasi di Indonesia karena didukung dengan melimpahnya bahan baku
karet. Ia optimistis, kapasitas produksinya di Indonesia akan mencukupi
kebutuhan pasar domestik.

“Bahkan dengan pasar penerbangan yang terus tumbuh setiap tahunnya, kami memandang bahwa perlu menambahkan kapasitas global kami, supaya kami dapat memenuhi kebutuhan semua konsumen global kami,” imbuhnya. (*)

0 Komentar