Grebeg Syawal, Tradisi Turun Temurun Keratonan Kanoman

keraton
Kesultanan Keraton Kanoman pada hari Rabu siang telah menggelar tradisi Grebeg Syawal, sebuah ritual yang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari warisan budaya dan keagamaan mereka.
0 Komentar

KBEonline.id – Kesultanan Keraton Kanoman pada hari Rabu siang lalu telah menggelar tradisi Grebeg Syawal, sebuah ritual yang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari warisan budaya dan keagamaan mereka. 

Acara ini diadakan setiap tahun, sepekan setelah perayaan Idul Fitri, menandai momen penting dalam kalender keagamaan Islam. Grebeg Syawal dilakukan secara bergiliran oleh Keraton, tujuh hari setelah Lebaran, sebagai wujud ziarah ke makam leluhur sekaligus upaya bersilaturahmi dengan masyarakat.

Pada kesempatan Grebeg Syawal kali ini, Keraton Kanoman dipimpin oleh Patih Keraton Muhammad Kodiran pada hari Rabu siang. Mereka melakukan ziarah ke makam Sunan Gunungjati dan makam raja-raja terdahulu, termasuk makam Putri Ong Tien.

Baca Juga:Geger, Pasangan Muda Buang Bayi Perempuan Hasil Hubungan GelapBerhasil Pimpin Golkar di Bekasi, Marjuki Tidak Pilih-Pilih Cari Pendamping di Pilkada

Selain sebagai ziarah, tradisi ini juga menjadi momen penting dalam menjalin silaturahmi antara Keraton dengan masyarakat luas yang turut hadir di kompleks Gunungjati.

Ratu Raja Arimbi, juru bicara Keraton Kanoman, menjelaskan bahwa Grebeg Syawal merupakan tradisi yang dilakukan setiap tahun oleh keluarga Keraton Kanoman. Tradisi ini menjadi bentuk rasa syukur atas berkat yang diberikan Allah Subhanahu wa Ta’ala, khususnya dalam menjalankan ibadah puasa selama sebulan penuh.

Sementara itu, ribuan warga juga terlihat melakukan doa-doa di sekitar kompleks makam Sunan Gunungjati. Khusus untuk tradisi Syawalan, pintu utama menuju makam Sunan Gunungjati dibuka untuk warga yang ingin melihat bangunan makam serta makam-makam raja terdahulu.

Tradisi Grebeg Syawal ini merupakan salah satu perayaan yang memberikan warna dan kekayaan budaya bagi masyarakat Keraton Kanoman serta menjadi momen yang memperkuat hubungan antara Keraton dengan masyarakatnya.

0 Komentar