Hati-Hati Titik Rawan Banjir Jalur Kereta Api Jelang Mudik Lebaran di Kota Cirebon

PT Kereta Api Indonesia
PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 3 Cirebon telah menetapkan bahwa masa Angkutan Lebaran tahun 2024 akan berlangsung selama 22 hari, dimulai dari tanggal 31 Maret hingga 21 April mendatang.
0 Komentar

KBEonline.id – PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 3 Cirebon telah menetapkan bahwa masa Angkutan Lebaran tahun 2024 akan berlangsung selama 22 hari, dimulai dari tanggal 31 Maret hingga 21 April mendatang. Guna memastikan prasarana siap dilewati oleh seluruh kereta api yang membawa pemudik, Daop 3 Cirebon telah bersiaga dengan memetakan daerah-daerah pemantauan khusus di sepanjang wilayah kerjanya.

Setidaknya, terdapat 10 titik daerah pemantauan khusus yang telah ditetapkan, yang juga sekaligus menjadi lokasi potensial terjadinya banjir dan lokasi dengan kontur tanah yang labil.

Manager Humas PT KAI Daop 3 Cirebon, Rokhmad Makin Zainul, menjelaskan bahwa untuk memastikan perjalanan kereta api selama masa Angkutan Lebaran berjalan aman, nyaman, dan selamat sampai tujuan, pihaknya telah melakukan pemetaan titik-titik daerah pemantauan khusus di sepanjang jalur kereta api. Selanjutnya, dilakukan upaya-upaya pencegahan potensi gangguan perjalanan kereta api.

Baca Juga:Mulai Mudik Lebaran, Ini Informasi Operasi Ketupat Lodaya di Resor Kota CirebonOmbudsman RI Ingkatkan Pentingnya Transisi Energi bagi Masyarakat, Simak ini

Dari hasil pemetaan yang telah dilakukan, ditemukan bahwa terdapat 10 titik yang menjadi pemantauan daerah khusus. Secara rinci, Rokhmad menyebutkan bahwa 10 daerah pemantauan khusus tersebar di beberapa titik, dengan 6 titik di antaranya merupakan lokasi potensial terjadinya banjir, dan 4 titik lainnya merupakan lokasi dengan kontur tanah yang labil.

Keenam titik lokasi potensial banjir di wilayah Daop 3 Cirebon adalah sebagai berikut:

1. Titik BH (Jembatan) 1085 di KM 220+700 sampai KM 220+800 antara Stasiun Cirebon Prujakan-Waruduwur.2. Titik BH (Jembatan) 915 di KM 187+600 sampai KM 187+700 antara Stasiun Babakan-Losari.3. Titik BH (Jembatan) 812 di KM 161+600 sampai KM 161+700 antara Stasiun Brebes-Tanjung.4. Titik BH (Jembatan) 883 di KM 252+500 sampai KM 252+800 antara Stasiun Ciledug-Ketanggungan.5. Titik BH (Jembatan) 941 di KM 264+700 sampai KM 264+800 antara Stasiun Ciledug-Ketanggungan.6. BH (Jembatan) 827 dan 831 di KM 243+200 sampai KM 243+600 antara Stasiun Sindanglaut-Ciledug.

Sementara itu, 4 titik lokasi dengan kontur tanah labil adalah sebagai berikut:

1. KM 148+600 sampai 151+700 di Jalur Hulu dan Hilir antara Stasiun Haurgeulis–Cilegeh.2. KM 234+100 sampai 234+400 di Jalur Hulur antara Stasiun Luwung-Sindanglaut.3. KM 274+100 sampai 274+200 di Jalur Hulu antara Stasiun Ketanggungan-Larangan.4. KM 175+000 sampai 176+100 di Jalur Hilir antara Stasiun Telagasari-Jatibarang.

Untuk meminimalisir potensi bahaya akibat bencana yang mungkin dapat mengganggu perjalanan kereta api, PT KAI telah melakukan berbagai upaya. Ini termasuk normalisasi saluran air dari tumpukan sampah, perkuatan penahan tanah pada lokasi rawan amblas dengan retaining wall maupun bronjong, hingga penempatan Alat Material Untuk Siaga (AMUS) di 17 titik.

0 Komentar