Berjuang untuk Realisasikan Target 13 Emas di PON Papua

Berjuang untuk Realisasikan Target 13 Emas di PON Papua
JALANI PELATDA: Atlet dayung Jabar tetap menjalani pelatda di saat puasa dan Pandemi Covid-19. Mereka berjuang  demi merealisasikan target 13 medali emas di PON XX Papua.
0 Komentar

Melihat Lebih Dekat Tim Dayung Jabar Berlatih Saat Puasa dan Pandemi

Pandemi Covid-19, penundaan pelaksanaan PON dan ibadah puasa Ramadhan tidak menjadi halangan bagi tim dayung Jawa Barat untuk tetap mempersipakan diri menghadapi PON XX/2021 di Papua. Mereka tetap menjalani pemusatan latihan daerah (Pelatda) PON demi merealisasikan target 13 medali emas.

AYI PURNAMAKarawang

Manajer tim dayung Jabar, Alia Maedina, didampingi wakil manajer, Irwan Setiawan, mengatakan, sebanyak 79 atlet dan 10 pelatih penuh semangat menjalani pelatda PON sejak Januari 2020. Mereka berlatih rutin dari Selasa hingga Minggu setiap pekannya di Situ Cipule Karawang. “Awalnya venue pelatda dibagi dua yaitu di Waduk Jatiluhur Purwakarta dan Cipule, tapi setelah Covid-19 muncul semua difokuskan di Cipule. Untuk latihan saat puasa seperti ini intensitasnya kami turunkan,” ujar Alia, saat dihubungi KBE via telepon, kemarin (4/5). Selain semangat merealisasikan target 13 emas, Alia menjelaskan, kondisi fisik atlet menjadi pertimbangan penting lainnya bagi tim dayung Jabar untuk tetap menggelar pelatda. “Kendati PON yang sebelumnya dijadwalkan berlangsung Oktober 2020 ditunda hingga Oktober 2021 karena dampak Covid-19, atlet dayung tidak dibubarkan untuk berlatih di rumah (traning from home). Pertimbangannya harus matang untuk membubarkan pemusatan latihan karena akan berpengaruh terhadap kondisi fisik atlet,” tutur Alia. Saat ini, jelas Alia, kondisi fisik atlet sudah sangat bagus. Apabila dibubarkan kodisi fisik atlet akan menurun kembali ke titik nol dan perlu waktu yang lama untuk memulihkannya. Apalagi, sebagai cabor andalan dayung Jabar ditargetkan bisa meraih minimal 13 emas. “Bulan-bulan ini intensitas latihan sudah cukup tinggi karena mulai mendekati performa pertandingan, tapi karena diundurnya PON semua program harus diubah dan diganti kembali. Ini tentunya menjadi PR buat kami,” ucapnya. Diungkapkan Alia, guna memberikan fasilitas senyaman mungkin kepada seluruh atlet selama menjalani pelatda di tengah pandemi, pengurus PODSI Jabar menyediakan fasilitasi hiburan seperti lapang futsal, lapang bola voli, tempat karoke, dan massage. “Saat pandemi Covid-19 atlet tidak boleh pulang atau keluar dari area Situ Cipule, mereka hanya bisa menghabiskan waktunya di tempat latihan saja. Fasilitas tersebut diharapkan membuat atlet tidak jenuh,” jelasnya. Alia menambahkan, kendati telah menghindari kegiatan di tempat umum dengan tetap berada di area latihan, para atlet tetap diwajibkan menggunakan masker saat melakukan kegiatan di luar jam latihan, meningkatkan kekebalan tubuh, dan menjaga kebersihan. “Kegiatan pelatda ini dipantau oleh tim kesehatan dari Puskesmas dan juga tim keamanan dari Polsek Ciampel,” katanya. Dihubungi terpisah, atlet dayung Jabar Yaulana Amalia dan Riana Yulistrian mengaku tidak mengalami kendala menjalani latihan di saat puasa dan pandemi. Keduanya pun siap jika harus merayakan Hari Raya Idul Fitri di mes. “Apa boleh buat karena kami sebagai atlet mempunyai tanggung jawab dan harus siap apapun itu resikonya, meski kami sedih karena tidak bisa berkumpul bersama keluarga,” ucapnya. (*)

0 Komentar