Diserang Hama, Gabah Murah, Bansos Pun Tak Dapat

Diserang Hama, Gabah Murah, Bansos Pun Tak Dapat
GAGAL PANEN: Petani di Karawang tengah memanen padi yang masih muda, karena sawahnya rebah dihantam hujan angin.
0 Komentar

Melihat Rentetan Penderitaan Petani Karawang Saat Pandemi

Kata pemerintah., pertanian lah sektor yang paling tidak terdampak pandemi. Meski tidak terdampak, musim ini para petani banyak yang menderita gagal tanam dan gabah yang dihargai murah. Dan sampai kini tak ada bansos yang berjudul bansos untuk petani.

WAHYUDIKarawang

Kabupaten Karawang, Jawa Barat, dikenal sebagai kota lumbung padi. Dengan luas lahan sawah lebih dari 97 ribu hektare. Harusnya para petani di kota ini hidupnya makmur dan bahagia. Namun pada kenyataannya, masih banyak penderitaan yang dialami oleh para petani di kota lumbung padi ini.

Bulan Juni hingga Juli tahun 2020, merupakan waktu panen raya di kota lumbung padi. Bahkan, Hari Krida Pertanian Nasional pun di helat pada tanggal 21 Juni 2020 kemarin. Namun, tak ada suka cita atau bahkan pesta di tengah perayaan hari besar tersebut. Pasalnya, panen raya tahun ini dianggap sangat amburadul.

Baca Juga:Tinta Tak Dicelup tapi DisemprotSandarkan Hidup Pada Tumpukan Sampah

Petani di Desa Rawagempol Wetan, Kecamatan Cilamaya Wetan, Haji Ayo menyebut, panen tahun ini banyak sekali kendala yang harus petani hadapi. Selain harga padi saat ini masih fluktuatif. Sulitnya mencari tengkulak lokal yang mau menampung padi petani dengan harga normal, juga tengah di keluhkan para petani saat ini.

“Harga padinya anjlok sekarang. Saya rasa bukan karena Pandemi. Tapi memang tidak ada kontrol harga dari Dinas Pertanian atau pemerintah daerah. Cobalah langsung turun ke sini, cek bagaimana sulitnya petani mencari tengkulak padi,” ucap Haji Ayo, kepada KBE, Rabu, (25/6) kemarin.

Ayo mengatakan, harga rata-rata padi hampir semua varietas mengalami penurunan. Mulai dari Rp. 1.000 per kilogram, sampai 50 persen dari harga normal.

Hal itu terjadi, sambung Ayo, diduga karena adanya permainan harga antara tengkulak dan calo-calo padi lokal Karawang. Pasalnya, jika padi pribumi di beli oleh tengkulak dari luar. Harganya akan sangat bersaing. Bahkan sedikit lebih mahal.

“Kalau jual di tengkulak lokal harganya anjlok sekali. Mending cari orang luar yang mau beli. Soalnya pemerintah juga ga pernah ngontrol sih,” katanya.

0 Komentar