Heboh Teroris di Pasar Telagasari, Densus 88 Angkut Warga Ciranggon

Heboh Teroris di Pasar Telagasari, Densus 88 Angkut Warga Ciranggon
RUMAH DIKEPUNG: Jamaludin, orang tua AM (31) warga Desa Ciranggon, Kecamatan Majalaya yang diduga teroris.
0 Komentar

KARAWANG – Densus 88 Antiteror mengamankan AM (31) warga Desa Ciranggon, Kecamatan Majalaya diduga teroris. Terduga diamankan saat berangkat ke Pasar Telagasari, hendak berjualan bahan baku olahan baso ayam.

Bahwa anaknya diamankan petugas berpakaian dengan penutup kepala lengkap membawa senjata laras panjang saat berangkat ke Pasar Telagasari untuk berjualan, Senin (8/6) sekitar pukul 04.00 wib.

“Iya benar (soal penangkapan) adanya penangkapan anak saya. Ditangkap pada Senin (8/6) pukul 04.00 wib saat berangkat jualan ke pasar,” kata Orangtua AM, Jamaludin (49), kemarin (9/6).

Baca Juga:IDI: Para Dokter Perlu Terlibat Aktif Demi Sukses PilkadaPLTGU Bersih dari Covid-19

Lanjut Jamaludin, saat mendengar anaknya ditangkap Densus 88 anti teror, dari kakaknya di Pasar Telagasari. Sekitar pukul 08.00 wib, puluhan petugas dengan penutup muka dan membawa senjata lengkap mengepung rumah dan menggeledah kamar anaknya.

“Saya shock, banyak petugas datang dan meminta izin untuk menggeledah kamar anak saya, namun tidak ada barang yang dibawa,” ungkapnya.

Hingga saat ini belum diketahui, AM berada dimana dan tidak yakin anaknya yang ini terlibat dalam jaringan teroris atau berbuat yang melanggar hukukm. Dia menegaskan anak tunggalnya tidak pernah terlibat jaringan teroris, karena keseharian hanya berjualan olahan baso ayam di pasar.

“Saya tidak yakin anaknya terlibat jaringan teroris karena sepengetahuannya tidak pernah ada orang tidak dikenal datang atau pergi jauh dalam waktu yang lama,” tegasnya.

Menurut Jamaludin, anaknya hanya beraktivitas jualan di pasar. Setelah itu pulang jualan tidak pernah pergi jauh, hanya setiap malam sering main HP hingga larut malam.

“Aktivitas keseharian anak saya tidak ada yang ganjil apalagi masuk jaringan teroris tidak yakin,” jelasnya.

Namun, kata dia, salah seorang petugas memberitahu bahwa AM (anaknya) diamankan ada indikasi dari aktivitas postingan AM di sosial media (sosmed), sehingga diamankan petugas Densus 88. “Katanya sih indikasi dari sosmed,” ujarnya.

Baca Juga:Berkat BUMDes Muara Panen Melon Emas MelimpahWaspadai Peredaran Uang Palsu

Ia berharap, kasus yang menimpa AM ini cepat selesai. “Resah saya pak, banyak asumsi-asumsi liar di masyarakat. Padahal belum tentu anak saya ini terlibat dalam jaringan teroris. Semoga cepet selesai aja lah masalah ini,” pungkasnya. (rie)

0 Komentar