Rela Uang Jatah Kuota Internet untuk Donasi

Rela Uang Jatah Kuota Internet untuk Donasi
0 Komentar

Milenial Bukan Generasi Rebahan: Yang Muda Bergerak

Ada yang menyediakan tempat tinggal sementara untuk para tenaga medis. Ada pula yang membagikan sembako untuk mereka yang baru kehilangan pekerjaan. Mereka bahu-membahu lintas kampus, lintas sekolah, bahkan lintas negara.

KATA Bung Karno, ”Beri aku sepuluh pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia.” Mari membawa ”dunia” itu ke dalam lingkup keseharian dan membacanya sebagai ”lingkungan sekitar”. Dengan segera, di tengah pandemi Covid-19 sekarang ini, kalimat terkenal dari presiden pertama Indonesia itu akan menemukan pijakannya.

Di berbagai penjuru tanah air, anak-anak muda, generasi Y dan Z yang kadang disindir sebagai ”generasi rebahan”, bergerak bersama. Lincah, kreatif, dan tak mengenal sekat.

Baca Juga:Wujudkan Mimpi melalui Akademi KiperPemkab Berlakukan Zona Wajib Masker

Lihat, misalnya, bagaimana para pelajar lintas kampus dan lintas sekolah di Jogjakarta bergerak menggalang dana untuk membeli alat pelindung diri (APD) bagi para tenaga medis.

”Kami memilih membantu para tenaga medis karena APD (di RS, Red) sangat terbatas,” kata Erliza Cikal Arthalina, koordinator penggalangan donasi bertajuk #JogjaLawanCorona Ayo Urunan!.

Pelajar di sini, terang Erliza, merujuk kepada semua yang menikmati jasa pendidikan. Total, ada 17 orang yang ikut andil dalam tim penggalangan dana itu.

”Awalnya, kami menggalang dana di lingkungan Stucash (Student Care and Share),” tutur mahasiswa semester VI Universitas Gadjah Mada tersebut.

Bermula dari diskusi kecil bersama Liviani Noer Avivi, ketua komunitas mahasiswa @pedulicovid19, ide membantu para kru medis pun disambut positif oleh rekan-rekan Erliza di Stucash. Ajakan juga disampaikan kepada pengurus Forum Komunikasi Pengurus OSIS (FKPO) Jogjakarta. ”Kami sepakat untuk aksi ini diperbesar,” jelasnya.

Saat ini sudah ada delapan badan eksekutif mahasiswa yang sepakat dengan aksi penggalangan dana itu. Erliza dkk juga sudah menembusi FKPO Provinsi Jogjakarta dan FKPO kota/kabupaten.

Donatur bisa berdonasi dengan uang elektronik maupun tunai. Dana ditampung dalam rekening khusus. ”Kami menerima berapa pun. Bahkan, banyak yang donasi Rp 5 ribu, Rp 10 ribu. Itu uang sangu dari teman-teman,” ungkapnya.

Baca Juga:“Berdarah-darah” Pendapatan DaerahDBH Cair Hari Ini, Wajib Sisihkan untuk Covid-19

Bahkan, ada seorang pelajar yang mengikhlaskan uang jatah kuota internet. ”Karena nggak punya e-money, terus janjian untuk ketemuan dan memberikan uang kuota internet untuk donasi,” ujar Erliza, lantas tersenyum.

0 Komentar