Warga Tanjungbaru Ingin Ditengok Bupati-Wabup

Warga Tanjungbaru Ingin Ditengok Bupati-Wabup
0 Komentar

Bantuan Pemkab Baru 20 Dus Air Mineral dan Mi Instan

KARAWANG– Siang kemarin, Kantor Desa Pasirjaya, Kecamatan Cilamaya Kulon sesak oleh pengungsi. Puluhan warga setempat terpaksa mengungsi lantaran rumahnya ludes diterjang rob. Puluhan lainnya, kembali ke puing rumah mereka yang tersisa di pesisir pantai, lantaran tak kuat menahan sesaknya kantor desa. Pekan lalu, banjir rob meluluhlantahkan rumah-rumah di Desa Pasirjaya yang ada di bibir pantai. Berhari-hari warga kesulitan melakukan aktivitas. Namun pemerintah desa setempat mencatat, baru datang bantuan sekitar 20 dus mie instan dan 20 kardus air mineral. Masih minim alias jauh dari kata cukup. Desa Pasirjaya merupakan salah satu desa di anatara 9 desa pada 7 di Karawang yang terdampak terjangan banjir rob. Beberapa hari lalu, video dua warga Tanjungnbaru, Pasirjaya viral di media sosial. Mereka mengeluhkan sulitnya air bersih di sana. Mereka terpaksa harus mandi dan mencuci di air sungai yang kotor. Lantaran di sana sudah tak ada lagi sarana air bersih, pasca banjir rob kemarin. Diketahui, dua warga Tanjung Baru dalam video yang viral itu, adalah Rohimah ketua RT setempat yang didampingi warganya sedang mengeluhkan sulitnya mencari air bersih saat ini. “Kalau bisa mah ibu bupati, kita minta ditengok. Liat rumah kita (kami,red) sudah hancur semua. Mandi juga pakai air sungai, kasihan anak-anak jadi pada gatel dan sakit,” ujar Rohmah, memohon. “Kalau boleh minta, kita ingin dibuatkan sarana air bersih buat mandi, buat nyuci, sama buat minum sama ibu bupati,” pintanya Kepala Desa Pasirjaya, Kecamatan Cilamaya Kulon, Abdul Hakim atau yang akrab disapa Saglak mengatakan, akibat bencana banjir rob kemarin, sebanyak 52 kepala keluarga dan 115 jiwa terpaksa harus mengungsi sementara di Kantor Desa Pasirjaya. Saglak menyebut, bantuan yang datang dari pemerintah melalui BPBD Karawang, hanya 20 kardus mie instan dan 20 kardus air mineral. Sementara, untuk bantuan pangan dan kebutuhan pokok lain-lain, masih ditanggung udunan dari pemerintah desa dan warga sekitar.

“Warga Tanjungbaru sudah menjerit. Mereka sangat berharap bupati turun dan menengok langsung keadaan mereka. Mereka di sana serba kekurangan dan sangat prihatin,” ujar Saglak, kepada KBE, Senin, (15/6) saat dihubungi via telpon.

0 Komentar