Huawei Bangkit: Kisah Kembalinya dari Daftar Hitam AS dengan Inovasi dan Strategi yang Mengagumkan!

Huawei
Huawei
0 Komentar

KBEONLINE.ID– Huawei akhirnya menunjukkan taringnya, tiga tahun setelah AS memasukkannya ke dalam daftar hitam. Perusahaan IT asal Tiongkok ini berhasil mengatasi beberapa tantangan, termasuk larangan akses ke teknologi AS, dengan kreativitas dan strategi yang terencana dengan baik. 

Huawei berkonsentrasi untuk menciptakan lingkungan perangkat lunak mandiri, kecerdasan buatan, dan teknologi 5G. Pengenalan produk-produk mutakhir terbaru, yang sekali lagi menarik perhatian pasar internasional, menunjukkan bahwa upaya ini membuahkan hasil. Saat ini, Huawei sekali lagi menjadi kekuatan penting di sektor teknologi, membuktikan kemampuannya untuk menyesuaikan diri dan mempertahankan daya saingnya dalam menghadapi kritik eksternal.

Menurut sebuah studi yang dirilis pada kuartal pertama (Q1) tahun 2024 oleh perusahaan riset Canalys, raksasa China HP telah berhasil mengambil posisi teratas di antara vendor ponsel pintar di dalam kandangnya.

Baca Juga:10 Tips Diet Sehat Ala Rasulullah: Panduan Praktis Untuk Pola Makan yang Lebih Baik10 Tips Efektif untuk Menata Kamar Tidur agar Lebih Rapi dan Nyaman

Menurut Gizchina, Huawei memasok 11,7 juta perangkat HP ke China, memperoleh 17% pangsa pasar di sana pada hari Senin, 27 Mei 2024.

Pertumbuhannya mencapai 70% yoy (tahun ke tahun). Analis di Canalys menyatakan bahwa peluncuran seri Mate dan Nova dari Huawei adalah pendorong utama bisnis HP perusahaan.

Elemen penting lainnya dalam Huawei mendapatkan kembali pangsa pasar di China adalah peningkatan produksi dan pasokan seri Mate 60.

Dengan 10,9 juta pengiriman ponsel, atau 16% dari pasar, Oppo mengamankan posisi kedua di pasar HP Cina. Vivo, Apple, dan Honor berada di urutan berikutnya. Raja Tiongkok sebelumnya adalah Huawei. Namun, karena pengaruh internal dan eksternal, kinerjanya berangsur-angsur menurun.

Pada tahun 2019, pemerintah AS memasukkan Huawei ke dalam daftar hitam. Akibatnya, Huawei tidak dapat menggunakan sistem operasi Android atau chip canggih dari AS.

Huawei merasa kesulitan untuk memamerkan teknologi jaringan 5G terbaru kepada HP karena hal ini. Huawei kalah bersaing dengan para pesaingnya. Namun ketika Huawei merilis Mate 60 dengan kemampuan 5G, hal ini menciptakan kehebohan. Sektor HP terkejut dengan hal ini, dan AS menuduh Huawei melanggar sanksi perdagangan.

Dengan bantuan pembuat semikonduktor Cina, SMIC, Huawei secara mandiri mengembangkan prosesor untuk mendukung jaringan 5G. Sekarang giliran iPhone yang malang di saat bisnis Huawei sedang berkembang.

0 Komentar