Inilah Pemicu Maag yang Tidak Diketahui Banyak Orang, Kamu Perlu Waspada

Ingin Penyakit Maag Anda Sembuh Total?
Ingin Penyakit Maag Anda Sembuh Total?
0 Komentar

Pemicu maag yang tidak diketahui banyak orang sangatlah disayangkan. Ternyata, maag bukan hanya sekedar telat makan, akan tetapi ada faktor pemicu lainnya yang sering kita lupakan bahkan kita tidak mengetahuinya. Daripada penasaran, yuk simak selengkapnya di sini.

Kadang beberapa orang bingung kenapa rasa sakit di lambung atau maag sering datang, padahal dia sering makan dengan tepat waktu. Makan pun dengan porsi yang sewajarnya. Lalu mengapa penyakit itu datang? Jawabannya adalah karena faktor stres.

Ya, stres dapat mempengaruhi penyakit maag atau kondisi lain yang berkaitan dengan sistem pencernaan. Meskipun stres tidak secara langsung menyebabkan maag, namun dapat memperburuk gejala dan mengganggu proses penyembuhan.

Baca Juga:Benarkah Penderita Maag Harus Hindari Minum Susu? Simak Alasannya di siniLebih Baik Minum Susu atau Teh saat Sarapan? Temukan Jawabannya di sini

Stres adalah kondisi di mana seseorang merasakan bingung atau pusing terhadapa sesatu yang dipikirkan. Lalu, apa kaitannya antara maag dengan stres? Simak di bawah ini.

Stres dapat berdampak pada maag melalui beberapa cara:

  1. Produksi Asam Lambung: Stres dapat merangsang sistem saraf yang mempengaruhi produksi asam lambung di lambung. Peningkatan asam lambung dapat menyebabkan iritasi pada lapisan lambung dan memperburuk gejala maag atau tukak lambung.
  2. Perubahan Pola Makan: Dalam situasi stres, seseorang mungkin mengubah pola makan mereka, seperti makan berlebihan atau mengonsumsi makanan yang tidak sehat. Hal ini dapat meningkatkan risiko terjadinya refluks asam dan memperburuk gejala maag.
  3. Perubahan Motilitas Lambung: Stres dapat mempengaruhi kontraksi otot di sekitar lambung, yang dapat mengubah kecepatan dan cara makanan bergerak melalui saluran pencernaan. Hal ini dapat berkontribusi pada masalah pencernaan.
  4. Perubahan Persepsi Rasa Sakit: Stres dapat memengaruhi persepsi seseorang terhadap rasa sakit. Orang yang mengalami stres mungkin lebih peka terhadap gejala maag dan merasa nyeri lebih intens.

Dalam beberapa kasus, stres dapat menjadi pemicu atau faktor pemberat bagi penyakit maag. Oleh karena itu, manajemen stres dapat menjadi bagian penting dari pengelolaan penyakit maag. Beberapa metode yang dapat membantu mengelola stres meliputi:

  • Relaksasi: Teknik pernapasan dalam, meditasi, atau yoga dapat membantu meredakan stres.
  • Aktivitas Fisik: Berolahraga secara teratur dapat membantu mengurangi tingkat stres dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.
  • Manajemen Waktu: Mengatur waktu dengan baik dan menghindari beban pekerjaan yang berlebihan dapat membantu mengurangi stres.
  • Dukungan Sosial: Berbicara dengan teman, keluarga, atau konselor dapat memberikan dukungan emosional yang dapat membantu mengurangi stres.
0 Komentar