Kereta Cepat Whoosh Bayar Utang Ke China, Proyek Akhirnya Tuntas?

Kereta Cepat Whoosh Bayar Utang Ke China
Kereta Cepat Whoosh Bayar Utang Ke China
0 Komentar

KBEONLINE.ID– PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) akhirnya akan melunasi pinjaman utang dari China Development Bank (CDB) karena adanya pembengkakan biaya pada proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung.

Eva Chairunisa, general manager dan sekretaris perusahaan KCIC, menyatakan bahwa perusahaan telah mulai melakukan pembayaran pinjaman tahun ini. Dia mengklaim bahwa uang juga telah disisihkan oleh PT KCIC untuk melunasi pinjaman utang tersebut. Namun, Eva tidak menyebutkan berapa jumlah pasti utang tersebut, termasuk jadwal pembayarannya, apakah dibayarkan setiap bulan atau setiap tahun.

“Kalau itu kita sudah mulai bayar, sudah mulai dialokasikan sejak awal,” kata Eva pada Senin, (29/07).

Baca Juga:Mengapa Banyak Masyarakat Kesulitan Membayar Cicilan Kendaraan Bermotor? Simak Penyebabnya!Bahaya Mencharge Handphone di Ruang Publik: Risiko Terhadap Data di Smartphone!

Oleh karena itu, Eva mengatakan bahwa pihaknya terus berupaya untuk mencapai target 29.000 penumpang per hari dengan kereta cepat Whoosh. Salah satu upaya yang dilakukan adalah menjalankan stasiun Karawang untuk memungkinkan penumpang naik dan turun. Awal tahun 2025 adalah tanggal yang ditargetkan.

Ia mengatakan bahwa pada hari kerja, kereta cepat Whoosh dapat menampung rata-rata 17.000-18.000 penumpang, dan pada akhir pekan, 18.000-22.000 penumpang setiap hari.

“Kami memperkirakan volume penumpang harian akan mendekati 29.000 orang dengan beroperasinya stasiun Karawang. Oleh karena itu, kami sekarang berkonsentrasi untuk melanjutkannya,” katanya.

Sebelumnya, Kartika Wirjoartmojo, Wakil Menteri BUMN, mengungkapkan bahwa tingkat bunga utang untuk proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung telah disepakati antara 3,7% hingga 3,8% antara Indonesia dan China Development Bank (CDB).

Tiko mengklaim bahwa tingkat suku bunga tersebut jauh lebih rendah dari imbal hasil US Treasury sebesar 5,25%. Tenor yang diperbolehkan adalah 35 tahun.

“Kita lihat saja US treasury yield 5,25%, nah ini kan jauh di bawah US treasury yield, makanya kita kasih bunga konsesi, bunga khusus juga dengan tenor yang panjang 35 tahun,” tandasnya.

0 Komentar