KPU RI: 181 Jiwa Penyelenggara Pemilu Gugur Tugas dalam Pemilu 2024

Ilustrasi penyelenggara pemilu 2024
Ketua KPU RI, Hasyim Asyari terangkan 181 petugas penyelenggara Pemilu 2024 meninggal dunia dalam menjalankan tugas meliputi terdapat 6 anggota PPK, 23 anggota PPS, dan 152 anggota KPPS yang meninggal dunia, Selasa (26/3).
0 Komentar

KBEonline.id – Ketua KPU RI, Hasyim Asyari, mengungkapkan jumlah petugas Penyelenggara Pemilu 2024 yang meninggal dunia dalam menjalankan tugasnya ternyata mencapai 181 jiwa. Jumlah tersebut lebih banyak dari sebelumnya yang disebutkan yakni 71 petugas, Selasa (26/3).

Fakta ini beru diketahui dalam Rapat Kerja (Raker) Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), Hasyim mengungkapkan bahwa jumlah yang sebenarnya adalah 181 orang.

“Yang meninggal dunia sebanyak 181 orang,” ujarnya dalam Rapat Kerja (Raker) Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Senin (25/3).

Baca Juga:PDIP Soroti Kegagalan PPP ke Senayan, Hasto: Ada Operasi PolitikKakek Tewas Tabrakan Diri ke Kereta, Sempat Mondar-mandir di Sekitar Perlintasan 

Lebih lanjut, Hasyim menjelaskan bahwa dari total petugas adhoc yang meninggal tersebut, terdiri dari berbagai posisi, termasuk Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK), Panitia Pemungutan Suara (PPS), dan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS). Rinciannya, terdapat 6 anggota PPK, 23 anggota PPS, dan 152 anggota KPPS yang meninggal dunia.

Selain itu, Hasyim juga menyampaikan bahwa ada sejumlah besar petugas yang mengalami kecelakaan kerja atau sakit selama proses pemilihan, yaitu sebanyak 4.770 orang. Dari jumlah tersebut, terdapat 166 orang dari PPK, 783 orang dari PPS, dan 3.821 orang dari KPPS.

“Yang mengalami kecelakaan kerja atau sakit (untuk PPK, PPS, dan KPPS) sebanyak 4.770 orang,” sambungnya.

Dalam akhir pernyataannya, Hasyim mengungkapkan harapannya agar para petugas yang meninggal bisa mendapatkan husnul khatimah (pengakhiran yang baik), sementara yang sakit bisa segera pulih.

“Kita doakan semoga teman-teman, saudara-saudara anggota badan adhoc yang meninggal bisa husnul khatimah, dan yang sakit bisa segera sembuh,” demikian Hasyim.

Hal ini menunjukkan betapa besarnya tantangan dan risiko yang dihadapi oleh para petugas penyelenggara Pemilu dalam melaksanakan tugas mereka demi tegaknya demokrasi. (bbs/riz)

0 Komentar