JAKARTA – Kegagalan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) untuk lolos ke Senayan dalam Pemilu 2024 telah menimbulkan keprihatinan di kalangan rekan koalisinya, khususnya Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
PDIP soroti kegagalan PPP lolos ke Senayan dalam Pemilu 2024, Sekertaris Jendral PDIP, Hasto Kristiyanto tegaskan adanya dugaan operasi politik untuk menggeser PPP dari panggung politik, Senin (25/3)
Dalam hasil Pemilu tersebut, PPP hanya berhasil meraih 3,87 persen suara sah nasional, tidak mencapai ambang batas parlemen yang ditetapkan sebesar 4 persen.
Baca Juga:Kakek Tewas Tabrakan Diri ke Kereta, Sempat Mondar-mandir di Sekitar Perlintasan Guru Tega Cabuli Muridnya, Berawal WhatsApp Mengajak Korban Jalan-jalan Malam
Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto, menyampaikan keprihatinannya terhadap nasib PPP dalam sebuah jumpa pers di markas PDIP, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, pada Senin (25/3).
Dalam pernyataannya, Hasto menegaskan bahwa PDIP tidak ingin melihat sejarah Partai Ka’bah dilupakan dalam sejarah republik Indonesia.
Dia mengekspresikan dugaannya bahwa persoalan yang dihadapi oleh PPP merupakan bagian dari operasi politik yang dilakukan terhadap mereka. Operasi politik serupa juga dirasakan oleh partai pendukung lainnya, seperti Partai Perindo dan Hanura.
“Ini operasi politik luar biasa yang tidak diterima lagi oleh norma dan etika. Ketika ambisi kekuasaan mampu mengalahkan etika, moral, dan menghilangkan supremasi hukum yang ada adalah sisi-sisi gelap kekuasaan. Dan ini adalah masa suram bagi arah masa depan Indonesia,” tandas Hasto.
Hasto Kristiyanto juga memperingatkan Presiden Joko Widodo agar tidak menyalahgunakan kekuasaan dan menghilangkan peran Partai Ka’bah, yang telah memiliki sejarah dan kontribusi yang sangat penting bagi Indonesia jauh sebelum kemerdekaan.
Menurutnya, operasi politik yang terjadi saat ini merupakan hal yang tidak dapat diterima lagi dalam norma dan etika politik. Ketika ambisi kekuasaan mengalahkan prinsip etika, moral, dan menghilangkan supremasi hukum, hal tersebut menandakan bahwa kita sedang memasuki masa suram bagi masa depan Indonesia.
Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, telah memerintahkan anggotanya untuk memberikan bantuan kepada PPP sesuai dengan amanat ulama kharismatik Maimun Zubair alias Mbah Moen.
Baca Juga:Dalam 3 Hari, Polres Karawang Ringkus Tersangka Pengeroyokan yang Mayatnya Dibuang di Desa Pasirmulya KarawangDiprediksi 2,1 Juta Kendaraan Melintasi Tol Cipali, Simak Persiapan Mudik Lebaran 2024
Hasto menambahkan bahwa pada hari Sabtu pagi, dirinya bertemu dengan perwakilan dari PPP, termasuk Achmad Baidowi, untuk memberikan bantuan.