Pilkada Purwakarta Rawan Politik Uang, Survei Katakan Publik Anggap Wajar

Purwakarta
Purwakarta Rawan Politik Uang, Survei Katakan Publik Anggap Wajar
0 Komentar

KBEonline.id – Politik uang (money politic) rawan terjadi pada Pemilihan Bupati (Pilbup) 2024 di Kabupaten Purwakarta. Survei membuktikan, praktik tersebut dinilai sebagai hal wajar oleh masyarakat di daerah tersebut. “Mayoritas publik di Purwakarta menganggap money politic itu wajar, yaitu 71 persen,” kata Direktur Eksekutif Citra Komunikasi Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, Toto Izul Fatah, pada Minggu, 7 Juli 2024.

Survei yang dilakukan pada periode 9-16 Juni 2024 melibatkan 440 responden pemilih di Purwakarta. LSI Denny JA menggunakan metodologi standar dengan multistage random sampling melalui wawancara tatap muka, dan margin of error sebesar 4,8 persen. Survei tersebut juga menunjukkan tingkat elektabilitas para kandidat calon bupati yang disebut-sebut akan maju dalam Pilbup 2024 di Purwakarta. Namun, Toto mengingatkan bahwa elektabilitas mereka bisa meleset jika terjadi money politic dan tsunami politik. 

“Tsunami politik juga sangat potensial terjadi di Purwakarta, khususnya terhadap calon petahana, yaitu Bu Anne. Banyak isu yang potensial bisa merontokkan elektabilitasnya,” kata Toto.

Baca Juga:Situs Megalitikum Maqom Raden Anom Wirasuta di Karawang Ditetapkan Sebagai Cagar BudayaPegi Setiawan Bebas, Hakim PN Bandung Menangkan Pegi dari Tuduhan Polda Jabar

Dalam survei mereka, elektabilitas Anne Ratna Mustika unggul di antara kandidat lain. Dalam simulasi 14 calon, Anne mendapatkan 33 persen, Saipul Bahri Binzein 22 persen, dan Abang Ijo menduduki peringkat ketiga dengan elektabilitas sebesar 11 persen. Elektabilitas Anne juga masih unggul dalam simulasi yang diikuti enam calon, yakni 32,7 persen. “Namun, di bawahnya, Binzein terus memepetnya dengan posisi yang naik ke 27,7 persen. Hanya selisih kurang lebih 5 persen saja dengan Anne Ratna,” kata Toto.

Sementara itu, kandidat lainnya tercatat memiliki tingkat elektabilitas di bawah 10 persen dan 5 persen. Di antaranya adalah Ivan Kuntara, Zaenal Arifin, Yadi Rusmayadi, Maula Akbar, Hidayat, Astri Novita, Budi Hermawan, Irwan Abdurrahman, Asep Supriatna, dan Denni Ahmad Haedar.

0 Komentar