Puluhan Tentara Bayaran Rusia Tewas Dibantai Pemberontak di Mali

Puluhan Tentara Bayaran Rusia Tewas Dibantai
Puluhan Tentara Bayaran Rusia Tewas Dibantai
0 Komentar

KBEONLINE.ID– Wagner Group, sekelompok tentara bayaran Rusia, dibantai oleh para pemberontak di Mali. Peristiwa ini adalah kerugian terbesar bagi Wagner sepanjang operasinya di Afrika.

Insiden ini dikaitkan dengan Jamaat Nusrat Al Islam wal Muslimin (JNIM), sebuah kelompok pemberontak Tuareg dan cabang Al Qaeda di Sahel.

Menurut CNN, mereka berkolaborasi untuk menjebak tentara bayaran Rusia pada hari Senin, 29 Mei. Menurut JNIM, beberapa tentara Mali dan sekitar lima puluh orang Rusia tewas dalam “penyergapan yang rumit”.

Baca Juga:WhatsApp Capai 100 Juta Pengguna di AS, Simak Penyebab di Baliknya!Kereta Cepat Whoosh Bayar Utang Ke China, Proyek Akhirnya Tuntas?

Senin lalu, ketika tentara Wagner mengawal pasukan pemerintah Mali yang berpatroli di dekat perbatasan Aljazair, mereka mungkin disergap. Menurut saluran yang berafiliasi dengan Wagner Group, tentara bayaran ini awalnya mengusir kelompok-kelompok pemberontak. Namun, para milisi itu kembali dan menjadi lebih kuat.

“[Wagner] memutuskan untuk memindahkan pasukan tambahan ke daerah pertempuran,” demikian laporan saluran tersebut.

Para teroris melancarkan serangan yang lebih signifikan selama pertempuran, yang berlangsung dari hari Kamis hingga Sabtu.

Akun Telegram yang berafiliasi dengan Wagner menyatakan, “Mereka menggunakan kendaraan bunuh diri, UAV (pesawat tak berawak), dan senjata berat.”

JNIM juga menyediakan video pertempuran tersebut. Di tengah pasir dan bebatuan, video tersebut menggambarkan para pemberontak mengacungkan senjata saat mereka bergerak di antara banyak mayat. Ada juga suara tembakan dalam rekaman itu.

Dalam video yang berbeda, orang-orang Kaukasia yang masih hidup diperlihatkan berlutut di antara puing-puing mobil saat para pemberontak mengepung mereka. Kerugian terbesar bagi kelompok tentara bayaran ini adalah jumlah orang Wsgner yang terbunuh di Mali.

Untuk menantang kekuatan Barat di seluruh Sahel dan Afrika Tengah, Kremlin telah berusaha menggunakan pasukan proxy. Di sana, Negeri Beruang Merah juga mempertahankan pemerintahan yang tidak aman. Kerusakan serius lainnya pada kedudukan Wagner di Afrika adalah kematian tentara bayaran ini.

 

0 Komentar